WahanaNews.co | Prajurit TNI dari Kodam Udayana berupaya untuk mengatasi krisis
air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan memasang ratusan kilometer pipa
air dan pompa demi memudahkan warga dalam mendapatkan air bersih.
Panglima Kodam IX Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, dalam
siaran persnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (22/5/2021),
mengatakan, pembangunan pompa air adalah inisiatifnya dalam rangka memberikan
solusi untuk mengatasi krisis air bersih, karena
selama ini warga sangat membutuhkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar
hidup sehari-hari.
Baca Juga:
Komentar KSAD Maruli tentang Keterlibatan TNI dalam Kasus Pembunuhan Wartawan Karo
"Sudah puluhan tahun mereka
kesulitan mendapatkan air bersih. Kalau pun ada, harganya
cukup mahal, dan mereka tak bisa membeli," katanya.
Menurut Maruli, warga harus menempuh
jarak sepanjang enam sampai 10 kilometer untuk mendapatkan air bersih.
Bahkan, demi mendapatkan air bersih,
mereka pun harus merogoh kocek Rp 2.500 demi bisa mendapatkan 20 liter
air.
Baca Juga:
Cegah Prajurit TNI Terlibat Judi Online KSAD Jenderal Maruli Turun Gunung
"Bahkan, jika ada
mobil tangki keliling, kaum perempuan dan anak sekolah harus
berebut, karena mobil tangki tak dapat maksimal memenuhi permintaan
warga," ujar jenderal bintang dua itu.
Akibat sulitnya mendapatkan air bersih
itu juga, lanjut Maruli, kesehatan masyarakat terus mengalami kendala.
Karena sulitnya air, warga pun menjadi jarang mandi, pertumbuhan anak menjadi
terkendala, serta mengalami stunting dan
gizi mereka pun buruk.
"Jangankan untuk mandi, untuk
minum air bersih pun mereka sulit. Makanya, berbagai
upaya kami lakukan untuk membantu warga," kata mantan Komandan Paspampres
ini.
Oleh karena itu, pemerintah, melalui Kodam Udayana, hadir untuk membantu kesulitan warga,
dengan membangun pompa dan memasang pipa hingga ke pelosok pemukiman warga.
"Kami pun bersyukur, saat ini air bersih sudah dirasakan sebagian besar warga NTT yang
sebelumnya kesulitan akan hal ini sejak puluhan tahun yang lalu," ucapnya.
Dari pembangunan yang dilakukan
jajarannya, kata Maruli, di tahap pertama ini pompa dan pipa air sudah dipasang
di 13 kabupaten/kota.
Saat ini,
pemasangan masih terus dilakukan agar 22 kabupaten dan kota yang ada di NTT,
NTB, hingga Bali bisa dengan mudah mendapatkan air bersih.
"Target kami, hingga Agustus 2021, semua pembangunan pompa dan pipa
rampung dikerjakan oleh prajurit yang kini terus berjuang untuk
masyarakat," paparnya.
Dalam membuat pompa dan pemasangan
pipa itu, pihaknya bersama jajaran melakukannya sendiri.
Pompa yang ditempatkan di sebuah mata
air akan langsung dialirkan ke pipa hingga sampai ke rumah-rumah warga.
"Biaya yang dikeluarkan pun cukup
murah, untuk satu pompa itu hanya berkisar Rp 17 juta. Dan semua uang itu didapat
dari sumbangan-sumbangan yang didapat dari para donator selama ini,"
ungkapnya.
Dengan adanya pompa dan air bersih
yang sudah mengalir dengan baik, kata lulusan Akmil 1992 ini, diharapkan
kehidupan masyarakat bisa berubah.
Warga tak lagi kekurangan minum dan
gizi dan anak-anak tak lagi mengalami stunting.
"Kami masih punya rencana
lanjutan di mana nantinya air bisa mengalir ke perkebunan agar masyarakat bisa
bercocok tanam dan tak ada lagi yang kekurangan gizi," demikian Pangdam
Udayana. [dhn]