WahanaNews.co | Polres Nabire dan Polsek Kamu melakukan olah Tempat Kejadian
Perkara (TKP) pasca-aksi pengerusakan dan pembakaran
puluhan bangunan oleh masyarakat di Kabupaten Dogiyai, Papua, Kamis
(15/8/2021).
Olah TKP ini pun dihadiri oleh
Wakapolres Nabire, Kompol Samuel D Tatiratu.
Baca Juga:
Pawai Kelulusan dengan Atribut Bintang Kejora, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Dogiyai Sampaikan Klarifikasi
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal,
mengatakan, dalam arahannya, Samuel meminta selain lakukan olah
TKP anggota juga diminta melakukan pendataan korban dan laksanakan patroli.
"Adapun rute patroli simpatik
dengan berjalan kaki yakni dari Polsek Kamu, Jembatan Kali Tuka, Kompleks Pasar
Moanemani, Tokapo, Jalan Poros Nabire, Ilaga Ekimanida, Kali Tuka, dan kembali
ke Mako Polsek Kamu," kata Kamal, dalam siaran pers yang diterima pada Minggu (18/7/2021).
Menurut Kamal, hingga kini olah TKP
masih berjalan dan diikuti oleh 70 personel gabungan.
Baca Juga:
Jelang Pemilu, Patroli Gabungan di Distrik Dogiyai Terus Diperketat
"Pada Pukul 08.15 WIT, personel gabungan melakukan patroli yang dipimpin Kanit 1 Dalmas
Polres Nabire Ipda Tukiran," katanya.
"Lalu pukul 09.15 WIT, setelah melaksanakan patroli sebagian
anggota melakukan olah TKP yang dipimpin KBO Sat Reskrim Polres Nabire Iptu
Suparmin, SHi dan melibatkan 9 personel Polres Nabire," sambungnya.
Lebih lanjut Kamal menyampaikan, saat
ini kondisi berjalan kondusif.
Kendati demikian, petugas tetap
melakukan penjagaan.
"Patroli di seputaran kota untuk mencegah terjadinya hal hal
yang tidak diinginkan. Pasca kejadian, situasi di Kabupaten Dogiyai aman dan
kondusif," katanya.
Sebelumnya, Danrem 173/PVB, Brigjen TNI Iwan Setiawan,
mengungkapkan, sekitar 30-an bangunan ludes terbakar
dan warga mengungsi ke koramil serta polsek setelah dua anggota Paskhas TNI-AU dianiaya sekelompok orang tak dikenal di landasan
Bandara Moanemani.
Kerusuhan itu diduga akibat pelaku
penganiayaan aparat memprovokasi warga hingga melakukan pembakaran terhadap
rumah dan kios tempat warga non-Papua berjualan.
"Jumat pagi, Dandim dan Kapolres Nabire yang membawahi Dogiyai sedang menuju
TKP melalui jalan darat," kata Iwan Setiawan, dikutip Sabtu
(17/7/2021).
Dia mengakui, ada satu
warga sipil dilaporkan meninggal akibat ikut terbakar saat massa melakukan
pembakaran rumah dan kios milik warga di Dogiyai.
Korban tidak bisa menyelamatkan diri
karena dalam kondisi sakit.
"Memang benar dalam aksi
pembakaran yang dilakukan sekelompok warga di Kabupaten Dogiyai, Kamis (15/7/2021) malam, menyebabkan satu warga sipil, yakni Hendrik Simatupang (35), meninggal
akibat terbakar," ujar dia. [dhn]