"Laporan ini diperkuat lagi oleh rekan Eko yang melaporkan melalui sarana 'hotline' kepada lembaga pengaduan KontraS, pada tanggal 4 September 2025," kata dia.
Selanjutnya pada 8 September 2025, ibu Eko mendapat kabar bahwa Eko sudah bisa dihubungi dan Eko meminta agar laporan pengaduan hilang itu dicabut.
Baca Juga:
Jaga Lapas Kutacane, Polda Aceh Kerahkan Brimob Satu Peleton
"Karena ibu Eko ini merasa belum bisa menghubungi setelah komunikasi tersebut, ibu Eko membuat laporan tambahan di Polsek Johar Baru pada 10 September 2025," kata Roberto.
Selanjutnya pada 16 September 2025, Eko pun menghubungi ibunya.
"Setelah itu, kami bersamaan juga memang sudah berkomunikasi dengan orang tua, ibu dari pada Eko. Mendapatkan informasi bahwa yang bersangkutan sedang bekerja di sebuah kapal penangkap ikan di perairan Kalimantan Tengah," kata Roberto.
Baca Juga:
Polisi Himbau Tujuh Tahanan yang Kabur dari Sel Polres Parigi Moutong Serahkan Diri
Pada 17 September 2025 tim gabungan Polda Metro Jaya berhasil menemukan Eko dan memfasilitasi agar bisa bertemu orang tua dan keluarganya.
"Pada 17 September 2025, laporan mengenai hilangnya Eko sudah dicabut oleh ibunda dari Eko di Polsek Johar Baru," kata Roberto.
Dalam informasi yang dipublikasikan KontraS, terdapat empat orang pendemo yang diduga hilang, yakni Eko Purnomo, Bima Permana Putra, Reno Syachputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid.