WahanaNews.co | Pemudik yang akan menggunakan jalur Pantura diimbau untuk mewaspadai bencana angin puting beliun dan rob.
Imbauan tersebut disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga:
Empat Rumah Rusak Dihantam Angin Puting Beliung di Aceh Timur
Berdasarkan data Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, ada 87 titik rawan longsor (56 di jalan provinsi, 31 jalan nasional) dan 30 titik rawan banjir (25 jalan provinsi, 15 jalan nasional).
Sekretaris BPBD Jabar, Budi Juanda mengatakan, untuk wilayah Pantura pemudik wajib mewaspadai gangguan akibat bencana angin puting beliung dan rob.
"Kondisi Pantura dan jalur selatan berbeda. Di Pantura harus waspadai kemungkinan angin puting beliung dan banjir terutama akibat rob," ujar Budi, Rabu (27/4/2022).
Baca Juga:
Bupati Fakfak Berikan Bantuan kepada Warga Terdampak Angin Puting Beliung
Menurutnya hujan diprediksi masih akan turun dengan deras di wilayah Pantura. Inilah yang akan menyebabkan munculnya banjir akibat air laut meluap atau rob.
Sementara di jalur selatan, kewaspadaan berbeda. Di jalur selatan dan tengah, pemudik wajib mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, dan tanah bergerak.
Budi mengatakan Jabar memang memiliki banyak titik lokasi bencana yang harus diwaspadai. Ia menyatakan sejak Januari hingga April 2022 sudah tercatat sekitar 400 kejadian.
"Artinya, potensi memang ada ditambah dengan adanya pergerakan orang pas mudik," tuturnya.
Selain bencana alam, ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap Covid-19. Pergerakan orang dalam jumlah besar harus diantisipasi dengan prokes yang ketat.
Untuk mengantisipasi, Jabar menyiagakan 22 Disaster Relieve Unit (DRU) dilengkapi alat berat yang dapat dipakai sewaktu-waktu jika ada bencana.
BPBD juga menyediakan posko di wilayah kabupaten/kota yang rawan bencana yang diisi petugas BPBD, Dishub, Damkar, PMI, ORARI, hingga pramuka. [rsy]