"Orang orang yang dilibatkan dalam berdemo tidak semua merupakan jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun bahkan dalam selebaran turut mencatut tanda tangan jemaat yang sudah meninggal. Dan soal keuangan 22 juta itu sudah digunakan untuk membangun rumah tinggal pendeta yang sudah rusak. Dan memakai uang inang pendeta resort sebesar Rp 22 juta dengan bon dan kwitansi," kata dia.
Sementara itu St DJ Ritonga jemaat lainnya mengajak agar polemik dalam internal Gereja diselesaikan secara kekeluargaan.
Baca Juga:
Gereja HKBP Tolak Tawaran Konsensi Izin Tambang untuk Ormas
"Jadi kalau ada perbedaan pendapat sebaiknya dibicarakan di dalam gereja," kata dia.
DJ menyesalkan pihak pihak tertentu malah mengundurkan diri dan kemudian melakukan aksi demonstrasi.
"Jika yang disampaikan mereka benar datanglah berdialog dengan pengurus gereja agar semua bisa diselesaikan secara baik baik," kata dia.
Baca Juga:
Wakil Bupati Samosir Letakkan Batu Pertama Pembangunan Rumah Dinas Gereja HKBP Pangururan Kota
Dia pun mengajak agar jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun sama sama menjaga rumah ibadah, keharmonisan antar jemaat dan pengurus gereja.
"Sekali lagi saya meminta agar kita sama sama menjaga rumah Allah agar kita bisa menjalankan ibadah dan kalau ada masalah yang ada dicarakan bukan malah di publis ke media luar," tutupnya. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.