WahanaNews.co | Viral sebuah video di sosial media yang mempertontonkan penemuan timbunan beras bansos dari presiden yang seharusnya didistribusikan pada tahun 2020.
Diketahui lokasinya berada di jalan Tugu Kelurahan Tirta Jaya Kecamatan Sukmajaya Kota Depok, video tersebut direkam pada Jumat 29 Juli 2022.
Baca Juga:
Kemensos Siap Revisi Data Bansos Jika Garis Kemiskinan Naik
Berdasarkan keterangan dari pemilik tanah bernama Rudi Samin, lokasi penimbunan disewakan oleh Kiswanto kepada perusahaan JNE sudah 9 tahun tanpa izin darinya
"Menyewakan tanah ini tanpa seizin saya, hal ini melawan hukum. Oke pastinya merasa dirugikan ya! Pasti pertama ditanamnya Bansos di atas tanah saya kedua dipakainya tanah saya selama 9 tahun sejak berdirinya JNE tidak pernah bayar dan diduga dibayar dengan oknum atas nama kiswanto," kata Rudi.
"Pasti saya akan menempuh jalur hukum, dimulai dari penemuan ini. Saya juga tidak terima bahwa kenapa dipendam di tanah saya, terus juga dia tidak mau bayar selama 9 tahun juga akan termasuk jalur hukum," ujarnya.
Baca Juga:
Pemerintah Pastikan Penyaluran Bansos Triwulan II Gunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional
Ia juga merasa kesal akibat bansos yang seharusnya disalurkan malah ditimbun dilokasi tanahnya, hal ini juga yang mendorong keyakinannya untuk menempuh jalur hukum.
"Rencana setelah ini setelah polisi datang ke sini dari pihak Polres atau Polsek, saya akan membawa barang bukti langsung untuk membuat laporan di Polres Kota Depok agar kasus ini disini karena ini adalah bantuan presiden yang berupa beras satunya 20 kilo yang berupa sembako tepung sembako termasuk untuk keluar daerah bukan daerah Jawa tapi daerah Sumatera," ujarnya.
Ia menjelaskan penimbunan ini diperkirakan 2 tahun lebih untuk bansos di awal covid 19.
"Sembako ini bantuan Presiden, jadi alur ceritanya pada saat ini kiriman dari pusat JNE. Nah, pada saat itu pusat JNE akan diperiksa oleh KPK tetapi barang ini dikirim. Dikirim ke sini sesuai dengan informasi dari saksi yang tidak saya sebutkan namanya berinisial S, bahwa barang ini dikirim untuk dipendam, bukan untuk dibagikan kepada masyarakat karena pihak pusat JNE itu. Karena pada saat itu akan diperiksa KPK," " ujar Rudi.
Diperkirakan penemuan ini sudah diketahui sejak 3 hari yang lalu, dan langsung dilakukan penggalian.
"Penggalian ini dari mulai hari kemarin dan sampai sekarang, sudah 3 hari. Ya kita cari informasi dari pada orang-orang yang memendam ini yang berinisial S dan juga yang diperintahkan oleh saudara Aziz koordinator yang berada di JNE satu lagi juga namanya itu saya lupa nanti akan juga ada di dalam nanti semua, dan ini sudah hari ke tiga," ucap Rudi.
Aziz ini adalah orang JNE, posisinya sebagai koordinator. Setelah ketemu di sini pencarian yang tetap kita nanti tinggal pak polisi yang datang kesini akan melihat setelah isi datang Saya akan membawa bukti langsung Polres atau Polda Metro Jaya. tolong nanti dikawal ya teman-teman," Tuturnya lebih lanjut. [rin]