WahanaNews.co | Edi Kurniawan (45) atau Edul tewas tersambar petir saat bermain sepakbola di Lapangan KORPRI, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pada jasad Edul ditemukan sejumlah luka bakar akibat sambaran petir.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Merespons hal itu, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan fenomena alam yang terjadi di sana.
Dari citra Satelit Himawari, terlihat adanya pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) di wilayah Kecamatan Cisaat pada pukul 14:40 hingga 14:50 WIB.
Adapun awan Cb ini terjadi dengan suhu puncak awan mencapai antara -56 hingga -62 derajat celcius, dan tinggi awan lebih dari 6 kilometer.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Sistem awan Cb dengan ketinggian lebih dari 6 km inilah yang disebut Rahayu berpotensi menghasilkan sambaran petir dan angin kencang.
"Pada peta sebaran petir tanggal 13 Agustus 2022, dapat dilihat 3 sambaran petir dengan jarak terdekat dari lokasi 6.9075 LS, 106.8962 BT," kata Rahayu, dalam keterangan resmi yang diterima media, Minggu (14/8/2022).
Rahayu memaparkan, dari hasil analisa BMKG, telah terjadi sebaran petir yang terdekat dengan Stadion KORPRI sebanyak 3 kali.
"Ketiga sambaran petir itu terjadi pada pukul 15.11 WIB, 15.25 WIB dan 15.27 WIB," katanya.
Rahayu menjelaskan, sambaran petir pertama terjadi di sebelah barat Stadion KORPRI.
Sedangkan 2 petir lainnya terjadi di sebelah barat daya stadion tersebut.
"Dengan jarak antar koordinat di permukaan bumi sekitar 1,97 kilometer, 2,80 kilometer dan 3,11 kilometer," katanya.
Rahayu mengungkap, petir pertama merupakan petir dengan jenis cloud to ground negatif (CG-), sementara petir kedua CG+, dan petir yang ketiga CG-.
"Di tempat terbuka petir akan mencari objek yang tinggi dari daerah sekitarnya, sehingga sangat memungkinkan menyambar korban tersebut," katanya.
Diketahui, Edi Kurniawan atau Edul (45) tewas tersambar petir saat bermain sepakbola di Stadion KORPRI Sukabumi pada Sabtu (13/8/2022).
Edul dilaporkan meninggal pada pukul 15.00 WIB.
Kapolsek Cisaat Resor Sukabumi Kota, AKP Deden Sulaeman, mengatakan, permainan sepakbola itu merupakan pertandingan persahabatan antara Pepermi FC VS YGS FC.
Cuaca di Sukabumi saat pertandingan memang sedang turun hujan, namun para pemain tak menggubris kondisi tersebut.
Dia mengatakan, pertandingan dimulai tepat pukul 14.30 WIB.
Berselang 15 menit dimulai, insiden yang menewaskan Edi terjadi.
"Setelah pertandingan berjalan kurang lebih 15 menit, tiba-tiba petir menyambar dan menghantam korban sehingga korban terjatuh," kata Deden kepada wartawan, Minggu (14/8/2022). [gun]