WahanaNews.co | Warga Larantuka, Nusa Tenggara Timur dikejutkan guncangan gempa berskala besar pada Selasa pagi. Dengan kekuatan magnitudo 7.4. , gempa tersebut sempat dikabarkan memicu potensi gelombang tsunami.
Sejumlah daerah di NTT yakni Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata masuk status waspada tsunami. Bahkan, dampak kerusakan terjadi sampai ke Selayar, Sulawesi Selatan. Dua jam berselang, status waspada tsunami dicabut oleh BMKG.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Gempa besar yang terletak pada koordinat 7,59 LS - 122,24 BT itu diikuti sebanyak 97 kali. Getaran gempa memang tak sekencang gempa pertama. BMKG mencatat gempa susulan terbesar mencapai M 6,8 sedangkan magnitudo gempa susulan terkecil M 2,9.
Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono memaparkan, gempa di laut Flores Timur itu merupakan jenis gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer. Penyebabnya adalah aktivitas sesar aktif di Laut Flores dengan mekanisme pergerakan geser atau mendatar (strike slip).
Sesar aktif tersebut belum terpetakan. Sehingga, kata Daryono, hal ini menjadi tantangan bagi para ahli kebumian untuk mengidentifikasi dan memetakannya. Tujuannya, guna melengkapi peta sumber dan bahaya gempa di Indonesia.
Baca Juga:
Ketum Bhayangkari Juliati Sigit Prabowo, Salurkan Bantuan Untuk Pengungsi Erupsi Lewotobi
"Meskipun pusat gempa ini terletak dekat jalur sumber gempa sesar naik Flores (Flores Thrust) tetapi pembangkit gempa ini bukan Sesar Naik Flores. Sesar Naik Flores memiliki mekanisme naik, sedangkan gempa ini memiliki mekanimse geser/mendatar," kata Daryono mengawali paparannya dikutip merdeka.com, Selasa (14/12).
Menurut dia, lokasi sumber gempa Laut Flores M7,4 tadi siang secara seismisitas sebenarnya jarang terjadi aktivitas gempa berdasarkan data seismisitas regional periode 2009-2021.
Daryono menjelaskan, biasanya gempa gempa besar sudah ada sumbernya dan BMKG mengetahui sumber tersebut. Tetapi, pada gempa Flores, BMKG maupun ahli geologi belum mengetahui sumbernya atau bukan berada di jalur sesar.