WahanaNews.co | Meski berada pada
situasi yang berbeda, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pakpak Bharat,
Sumatera Utara, mengharapkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 ini tetap
tinggi.
"Dulu, waktu keadaan masih normal, partisipasi pemilih itu kita
targetkan 87 persen. Sekarang, situasinya kan
kenormalan baru. Meski begitu, kita harapkan partisipasi pemilih tetap tinggi,"
kata Ketua KPU Pakpak Bharat, Basra Munthe, kepada wartawan.
Baca Juga:
MK Koreksi Total Jadwal Pemilu, Pemilih Tak Lagi Harus Mencoblos 5 Kotak Sekaligus
Upaya untuk mendorong ke arah sana terus dilakukan, baik melalui
sosialisasi yang dilakukan KPU maupun ajakan dari para Paslon Bupati dan Wakil
Bupati Pakpak Bharat sendiri.
"Kita terus mendorong. Selain sosialisasi dari KPU yang dilakukan secara
terus menerus, seluruh peserta pemilihan pun diharapkan ikut berkontribusi
meningkatkan partisipasi masyarakat. Jadi, intinya, KPU bukanlah satu-satunya
elemen yang dapat meningkatkan partisipasi pemilih, karena setiap Paslon pun
memegang kunci penting dalam menggugah kesadaran warga masyarakat untuk datang memilih,"
kata Basra.
Pihak KPU sendiri, lanjutnya, melakukan berbagai pola edukasi untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat terkaitnya pentingnya Pilkada 2020 ini bagi
Kabupaten Pakpak Bharat.
Baca Juga:
Pemilihan di Daerah Mundur ke 2031, Ini Putusan Mengejutkan MK soal Pilkada dan DPRD
Menurut Basra, hal yang paling menonjol sekarang ini, adalah adanya kekhawatiran
masyarakat terkait proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS dalam
kondisi pandemi Covid-19.
"Fenomena itulah yang sudah kita antisipasi. Misalnya, kita menyusun
agar para pemilih tidak datang secara bergerombol. Lalu, kita yakinkan juga
bahwa aturan protokol kesehatan akan tetap dijalankan secara ketat. Karena,
pada intinya, sesuai motto yang kita cita-citakan, TPS Sehat dan Pemilih Sehat. Demi mewujudkan itu, tentunya kita bakal
gencar melakukan edukasi, termasuk simulasi pelaksanaan pemungutan dan
penghitungan suara di lokasi TPS," tutup Basra. [dhn]