WahanaNews.co | Sebnyak 12 ribu lampu LED darurat diberikan PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur kepada warga Madura.
Bantuan tersebut untuk menyiasati gangguan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV Ujung-Bangkalan, yang menyebabkan pasokan listrik ke daerah itu terganggu sejak Sabtu (26/2), dan hingga kini masih berlangsung.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Lampu LED darurat ini bisa menyimpan daya selama enam jam, jika aliran listrik padam, lampu akan tetap menyala," kata Manajer PLN UP3 Pamekasan M Farqi Faris di Pamekasan, Jumat.
Ia menjelaskan pasokan aliran listrik ke Pulau Madura terganggu sejak 26 Februari 2022, sehingga pihak PLN terpaksa melakukan pemadaman secara bergilir, yakni setiap tiga jam.
"Kondisi ini menyebabkan para pelanggan PLN terganggu, dan kondisi ini juga sangat berpengaruh pada sektor usaha masyarakat, terutama para pelaku usaha mikro," kata Farqi.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Oleh karenanya, PLN merasa terpanggil untuk bisa meringankan beban masyarakat. Salah satunya dengan memberikan bantuan berupa lampu LED darurat.
"Ada 12 ribu buah lampu LED darurat yang kami berikan kepada masyarakat, dan penerima bantuan merupakan para pelaku usaha mikro yang ada di empat kabupaten di Pulau Madura ini," katanya.
Selain memberikan bantuan lampu darurat kepada pelaku usaha mikro, PLN UP3 Pamekasan juga memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir di dua kecamatan di Pamekasan, yakni Kecamatan Pademawu dan Kecamatan Pamekasan.