Sebelum hadirnya listrik 24 jam dari tiga PLTS, sistem kelistrikan ketiga pulau dipasok PLTS dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang dioperasikan Pemerintah Kabupaten Jepara, dibantu genset yang hanya menyala selama 12 jam.
Kemudian pada tahun 2022, PLN menerima hibah operasional PLTS dan PLTD dari Pemerintah Kabupaten Jepara untuk Pulau Parang, Genting, dan Nyamuk. Sejak itu, PLN telah menangani operasional kelistrikan di ketiga pulau tersebut, termasuk penambahan kapasitas pembangkit dan assessment operasional untuk memperkuat pasokan listrik.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta (UID Jateng-DIY) Mochamad Soffin Hadi menyampaikan, saat ini kelistrikan di Pulau Parang, Genting dan Nyamuk disuplai oleh PLTS dengan metode off-grid. Suplai utama listrik berasal dari PLTS dan suplai cadangannya berasal dari PLTD yang berkapasitas sebesar 230 kW.
"Karimunjawa saat ini telah menjadi sebuah proyek kami untuk membudayakan EBT, dengan suplai sinar matahari yang melimpah, wilayah Pulau Parang, Genting dan Nyamuk dirasa sangat cocok untuk implementasi PLTS ini. Ke depan kami akan kembali membangun unit PLTS tambahan untuk mencukupi kebutuhan Kepulauan Karimunjawa," ungkap Soffin.
Selain Pulau Parang, Genting, dan Nyamuk, PLN juga telah melistriki Pulau Karimunjawa. Pulau terbesar di gugusan Kepulauan Karimunjawa tersebut sudah menyala 24 jam non-stop sejak 2017.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
[ADV/Redaktur: Amanda Zubehor]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.