WahanaNews.co | Kasus penyerangan terhadap Eva
Sofiana Wijayanti (33), perawatKlinik Bunga Husada di Desa Arjowilangun,
Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih menjadi misteri.
Pria
yang menjadi pelaku kasus tersebut belum tertangkap.
Baca Juga:
Dukung Pencegahan Stunting, PLN Berdayakan Peternak Ayam Petelur di Kabupaten Malang
Pelaku
menyiram korban dengan cairan yang diduga bensinatau bahan bakar minyak
(BBM) jenis pertalite di bagian wajah, lalu membakar korban dengan korek api.
Kepala
KepolisianKalipare, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Soleh Mas'udi,
mengatakan, kejadian yang dialami perawat perempuan itu terjadi pada Senin
(3/5/2021), pukul 13.30 WIB, di klinik tempat korban bekerja.
Saat
korban sedang beristirahat, pelaku --yangmenggunakan motor Honda Beat warna merah-- masuk.
Baca Juga:
80 Persen Kasus Kebakaran di Kabupaten Malang Akibat Korsleting Listrik
Mengenakan
jaket, helm dan masker, pria itu lalu mendatangi korban yang sedang istirahat.
Pelaku
lantas menyiramkan cairan ke wajah korban.
Cairan yang diduga
BBM jenis pertalite itu dibawa pelaku menggunakan botol.
"Setelah
bertemu korban, pelaku langsung menyiramkankan cairan yang dibawanya dalam
wadah botol ke bagian wajah," kataSoleh, melalui keterangan
tertulis, Selasa (4/5/2021).
Pelaku
menyulut cairan itu hingga korban terbakar.
Akibatnya, wajah
dan tubuh korban terbakar.
Setelah
beraksi, pelaku langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor ke
arah barat.
Polisi
masih melakukan pengejaran.
Korban
diselamatkan oleh seorang saksi bernama Dedik, yang merupakan anak dari pemilik
klinik tersebut.
Korban
lantas dilarikan ke Rumah Sakit Hasta Husada di Kepanjen, Kabupaten Malang.
Titik Terang
Kepala
Kepolisian Resor Malang, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hendri Umar, menyebut,
aparatmasih menyelidiki kasus tersebut.
Petugas
di lapangan sedang mencari keberadaan pelaku.
"Mudah-mudahan
dalam waktu satu dua hari ini bisa kita temukan pelakunya. Kita sudah ada titik
terang. Tapi anggota masih terus berada di lapangan untuk segera menangkap dan
mengungkap apa kejadian yang sebenarnya dan modus dari pembakaran ini,"
ujar dia.
Sejumlah
saksi telah diperiksa petugas, yakni saksi yang berada di sekitar lokasi saat
kejadian dan saksi dari orang terdekat korban.
"Sudah
ada sekitar tiga sampai empat orang saksi yang kita periksa yang mengetahui
pertama kali kejadian. Kemudian juga beberapa orang terdekat dengan korban juga
sudah dilakukan pemeriksaan," ujar dia.
Polisi
telah mengamankan botol kecil yang digunakan pelaku untuk membawa cairan diduga
BBM jenis pertalite.
Polisi
juga sudah mengamankan korek api yang digunakan pelaku untuk menyulut korban.
Akibat
kejadian ini, korban mengalami luka bakar hingga 60 persen, terutama di bagian
wajah, dada, dan tangan.
"Yang
jelas kondisinya sadar, tapi muka kemudian dada dan tangan luka bakarnya cukup
besar, 60 persen," kata Hendri Umar. [dhn]