WahanaNews.co | Sejumlah wilayah di Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami blackout atau padam listrik secara
serentak pada Sabtu (10/7/2021) malam.
Namun, kini
sistem kelistrikan Khatulistiwa kembali penuh.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Pasca terjadinya gangguan di sistem
kelistrikan Khatulistiwa pada Sabtu (10/7/2021) malam, pukul 20.25 WIB, yang menyebabkan padam di beberapa lokasi kota
dan kabupaten, PLN segera lakukan penormalan secara bertahap.
"Penormalan tercepat kami lakukan
pada pukul 20.31 WIB, kami utamakan pada lokasi rumah-rumah sakit yang
menangani pasien Covid-19. Selanjutnya, secara bertahap seluruh lokasi padam kami nyalakan satu per satu,
sambil mengatur frekuensi aliran listrik yang masuk ke jaringan
distribusi," ungkap Ari Dartomo, General Manager PLN Kalbar.
Menurut Ari, gangguan terjadi di Gardu
Induk (GI) Bengkayang, sehingga menyebabkan padam sebesar 103,4 MW.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Beberapa lokasi terdampak padam dengan
durasi yang cukup lama, karena proses penormalan harus dilakukan secara
bertahap dengan mengoptimalkan pembangkit listrik yang ada.
Sebelum gangguan terjadi, kondisi sistem
kelistrikan Khatulistiwa dalam keadaan aman, dengan
beban normal sebesar 336,5 MW dan daya mampu sebesar 575,8 MW.
"Saat ini, kondisi
sistem kelistrikan Khatulistiwa sudah kembali normal. Penormalan
terakhir kami lakukan pada pukul 22.27 WIB," ungkap Ari.
Menurut Ari, tidak ada yang bisa memprediksi gangguan listrik akibat faktor alam, meski pihaknya telah
berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga keandalan pasokan listrik.
"Atas nama Manajemen PLN Kalbar,
kami mohon maaf atas ketidak nyamanan layanan yang telah kami berikan,"
tutup Ari. [dhn]