WahanaNews.co | Target penyelesaian Jembatan Joyoboyo sebelum tutup tahun 2020
terancam gagal.
Komisi C DPRD Kota Surabaya meminta
agar proyek strategis itu bisa dirampungkan sesuai dengan target.
Baca Juga:
Pj. Gubernur Adhy: Bentuk Kepastian Hukum Atas Kepemilikan Tanah
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono
mengingatkan, pihak pelaksana proyek hanya punya waktu kurang dari dua pekan.
Meski sangat mepet, proyek tersebut
diharapkan bisa tuntas. Bisa dengan menambah pekerja atau jam kerja.
"Itu solusi konkret untuk
mempercepat pengerjaan proyek agar cepat selesai," kata Baktiono.
Baca Juga:
Mantan Dirut Ditahan Kejati Jatim, PT INKA Hormati Proses Hukum
Politisi senior dari PDI Perjuangan
itu mengingatkan, saat musim hujan ini pengerjaan proyek pasti tidak semulus
saat kemarau.
Sebab, hampir tiap hari Surabaya
diguyur hujan deras.
"Kalau tetap seperti ini, ya kami
pesimistis (selesai tepat waktu). Sudah lama kami sarankan agar pengerjaan
dilakukan 24 jam untuk mengejar target," tegasnya.
Sebagai wakil rakyat, Baktiono pun
menagih komitmen pemkot untuk menyelesaikan Jembatan Joyoboyo tepat waktu.
Sejumlah anggota dewan justru
meragukan proyek tersebut bisa selesai pada akhir tahun 2020.
"Akhir Desember nanti sudah habis
masa kontraknya. Ini yang harus diperhatikan," katanya.
Sementara itu, Supervisor PT Rudi
Etika Taufan Wibowo mengatakan, pengerjaan saat ini sudah mencapai 98 persen.
Pihaknya sudah memasang lantai untuk
jalur pedestarian dan taman, kemudian kaca pagar.
"Pengerjaan besar sudah rampung
semua," katanya.
Air mancur dan lampu taman juga sudah
diujicobakan. Tinggal menunggu penuntasan kabel bawah tanah untuk lampu.
Untuk menuntaskan proyek tersebut,
pihaknya juga menambah 120 orang pekerja.
"Jam pengerjaan juga sampai pukul
22.00," katanya.
Taufan memastikan akhir tahun
pengerjaan proyek tersebut tuntas.
"Kalaupun ada penambahan, cuma
yang kecil-kecil saja," pungkasnya. [dhn]