WahanaNews.co, Sumedang - PT Crowde yang bergerak dalam pembiayaan terhadap petani di Indonesia mengklarifikasi jika pihaknya tidak menjalin hubungan kerjasama dengan Ikatan Pesantren Indonesia (IPI).
Hal tersebut disampaikan secara tertulis kepada Kantor Media Online WahanaNews.co di Jakarta Selatan, pada 15 September 2023 kemarin.
Baca Juga:
Pjs Bupati Labura Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir
Sebelumnya, WahanaNews.co sempat memuat pemberitaan dengan judul IPI Sumedang bersama PT Crowde salurkan bantuan permodalan tani pada hari Rabu (19/7/2023) lalu.
"PT Crowde Membangun bangsa tidak pernah memiliki hubungan kerjasama dengan Ikatan Pesantren Indonesia (IPI)," tulisnya.
Tak hanya itu, dalam surat tersebut juga disampaikan jika PT Crowde tidak pernah melakukan pemberian bantuan berupa pupuk dan obat-obatan pertanian kepada Petani di daerah Sumedang, Jawa Barat.
Baca Juga:
Perkara Korupsi, Eks Wali Kota Tual Divonis Satu Tahun Enam Bulan Penjara
"Crowde hanya merupakan Badan Usaha yang menjalankan bisnis di bidang Peer to Peer Lending yang mengkhususkan diri dalam melakukan pembiayaan kepada Petani di Indonesia. Memiliki izin dan diawasi oleh OJK berdasarkan POJK 10 Tahun 2022 tentang LPBBTI," terangnya.
PT Crowde juga, lanjutnya, dalam membangun bangsa pihaknya memiliki beberapa produk atau layanan pembiayaan.
"Akan tetapi, tidak memiliki produk atau layanan pembiayaan yang bebas biaya dan bunga," ungkapnya.
Oleh sebab itu, PT Crowde berharap dengan adanya pemberitaan sebelumnya itu, tidak akan berpotensi menimbulkan mis konsepsi bagi publik dan menimbulkan asumsi atas PT Crowde membangun bangsa yang pada kenyataannya tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) IPI Kabupaten Sumedang Asep Saeful Haq menjelaskan jika pihaknya memang tidak menjalin kerjasama secara tertulis langsung dengan PT Crowde.
Akan tetapi, Asep mengklaim jika IPI Sumedang bekerjasama secara kemitraan dengan dengan sejumlah toko yang telah ditunjuk oleh PT Crowde.
"Kami memang tidak menyebutkan jika kami menjalin kerjasama dengan PT Crowde. Kami hanya memfasilitasi para petani yang membutuhkan permodalan. Kebetulan kami bekerjasama dengan toko pertanian yang menyodorkan program permodalan tersebut," terangnya.
Asep juga memaparkan sejumlah toko pertanian yang merupakan mitra dari IPI Sumedang diantaranya Toko Mandor Tani dan Toko Sundara Tani.
Dengan adanya program pertanian tersebut, IPI Sumedang berinisiatif untuk memberikan data pengajuan kepada Toko yang telah bekerjasama dengan PT Crowde sehingga akhirnya ada pencairan pada ajuan tersebut.
"Diantaranya 8 orang dari Rancakalong dan Pamulihan. Serta 7 orang dari Cijati dan Cibugel," ungkapnya.
Dalam sosialisasi terhadap petani pun, lanjut Asep, pihak toko selalu menjelaskan jika program permodalan tersebut merupakan pinjaman yang harus dikembalikan sesuai kesepakatan tertulis antara pihak toko dan para petani.
"Kalaupun ada kesalahpahaman, mungkin hanya dalam penyebutannya saja. Justru kami disini hanya sebagai fasilitator antara petani dengan pihak PT Crowde. Karena kami juga memiliki petani binaan di Kabupaten Sumedang ini," tuturnya.
[Redaktur: Sandy]