WahanaNews.co, Tapteng - PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, kembali menanam 60 ribu bibit mangrove serta menabur 50 ribu kerang dan kepiting, di sepanjang pesisir Desa Sitiotio Hilir dan Kelurahan Kalangan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Plasma nutfah ini nantinya diharapkan menjadi perisai hijau yang dapat menunjang keseluruhan sistem kehidupan di sekitarnya.
Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Muliady Sutio mengatakan, penanaman Mangrove di sekitar lokasi pertambangan merupakan wujud nyata komitmen PTAR dalam menjaga lingkungan hidup dan keberlanjutan ekosistem pesisir.
Baca Juga:
Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang, PTAR Tanam Ribuan Pohon dan Perluas Nursery
Hal ini sejurus dengan kewajiban pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dalam memenuhi pelaksanaan aspek pengelolaan lingkungan hidup
pertambangan, reklamasi, serta pasca tambang dan pasca operasi, yang dimuat dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 26 Tahun 2018.
“Aksi Tanam Mangrove ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan, dalam menjalankan praktik pertambangan yang berkelanjutan," kata Muliady, dalam opening ceremony aksi tanam mangrove bertajuk 'Dari Hati Untuk Bumi', Senin (3/6/2024).
Disebutkan, melalui aksi tanam mangrove, PTAR merealisasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan masyarakat, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. PTAR berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan hidup di sekitar wilayah operasional dan secara aktif berkontribusi pada pelestarian lingkungan hidup.
Baca Juga:
Mengembalikan Cahaya pada Mata dengan Operasi Katarak Gratis oleh Tambang Emas Martabe
Masih kata Muliady, aksi tanam mangrove tidak hanya mencerminkan komitmen PTAR terhadap kaidah teknis pertambangan yang baik (good mining practice), tetapi juga menunjukkan komitmen PTAR dalam menjalankan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG).
"Implementasi aspek ESG secara konsisten dilakukan PTAR. Terbukti, sepanjang 2012 hingga 2023 PTAR telah menanam 73.815 bibit pohon di area reklamasi, dan 38.306 bibit di luar area Tambang Emas Martabe," ungkapnya
Untuk lahan yang sudah direklamasi selama 2012 sampai 2023 mencapai 47,18 hekar. Sebagai bagian dari Grup Astra, aksi tanam mangrove bertujuan mendukung Astra 2030 Sustainability Aspirations, yang menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen. Hal ini sejalan dengan Nationally Determined Contribution (NDC) yang memuat komitmen negara untuk menetapkan target pengurangan emisi di Indonesia.
Dalam sambutannya secara daring, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Sunindyo Suryo Herdadi, memberikan apresiasi kepada PTAR yang telah menyelenggarakan penanaman mangrove dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan subsektor pertambangan mineral dan batu bara untuk terus mendorong penggunaan teknologi, serta menerapkan monitoring dan evaluasi dalam melaksanakan
reklamasi lahan bekas tambang.
Pemangku kepentingan juga diharapkan melakukan upaya pemulihan ekosistem dalam rangka melindungi keanekaragaman hayati.
“Saya berharap dalam penyelenggaraan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kegiatan pengelolaan lingkungan menjadi bagian dari kaidah pertambangan yang baik, sehingga dapat berkontribusi ke pembangunan berkelanjutan, sesuai amanat Sustainable Development Goals/SDGs,” tuturnya.
Sementara itu, Pj Bupati Tapteng, Sugeng Riyanta, menyampaikan ucapan terima kasih kepada PTAR, atas kontribusi dalam melestarikan lingkungan hidup. Harapannya, area mangrove akan berguna untuk menjadi lokasi ekowisata dan berdampak positif kepada masyarakat sekitar.
"Terima kasih kepada PTAR yang telah memilih Tapanuli Tengah sebagai lokasi Mangrove. Kiranya penanaman Mangrove yang telah dirintis ini dapat terus berkelanjutan," ucapnya.
[Redaktur : Alpredo Gultom]