WahanaNews.co | Kabupaten Purwakarta memiliki potensi dari perkebunan buah pala. Salah satu daeeah yang menjadi sentra produk perkebunan dengan nama latin myristica fragrans itu, yakni Kecamatan Wanayasa.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Sri Jaya Midan menuturkan luasan areal pertanaman pala di wilayahnya mencapai 197,56 hektare. Salah satunya, tersebar di Kecamatan Wanayasa. Menurut dia, hasil alam ini sangat menjanjikan dari sisi ekonomi.
Baca Juga:
DAMRI Buka Rute langsung dari Bandar Lampung ke Purwakarta
"Buah pala itu merupakan salah satu komoditas unggulan perkebunan di Wanayasa. Sejak dulu, banyak diincar pasar internasional," ujar Midan belum lama ini.
Midan menjelaskan, buah pala di wilayah selatan kabupaten kecil tak hanya dijual secara langsung, melainkan dijadikan produk olahan khas. Misalnya, dibuat olahan makanan, minuman, bumbu rempah dan camilan.
"Biji pala juga banyak yang nyari, untuk diolah menjadi minyak atsiri yang nilai ekonomisnya cukup tinggi," jelas dia.
Baca Juga:
Partai Golkar Usung Dedi Mulyadi, Mantan Bupati Purwakarta di Pilgub Jabar 2024
Dia menjelaskan sejak abad ke 16 Indonesia sudah terkenal sebagai penghasil buah pala yang berkualitas. Sehingga, tidak mengherankan jika bangsa asing berlomba-lomba untuk menguasai daerah sumber penghasil rempah berkualitas dunia ini.
Menurut dia, warga Purwakarta patut berbangga hati karena wilayahnya bisa menjadi salah satu daerah yang punya potensi akan komoditi Buah Pala ini. Apalagi, buah pala di wilayahnya memiliki daya saing secara global.
"Buah pala merupakan rempah asli nusantara yang dikenal dengan aromanya dan merupakan komoditas unggulan ekspor. Sehingga, potensi perkebunan pala masih sangat layak untuk dikembangkan," kata dia.
Beberapa bagian dari buah pala, tambah dia, ada yang memiliki nilai ekonomi paling tinggi. Yakni, biji buah dan fulinya. Biji buah dan fulinya ini, digunakan sebagai bahan industri minuman, makanan, farmasi dan kosmetik.
Sedangkan, bentuk komoditas buah pala yang diekspor adalah dalam bentuk biji pala, fuli, dan pala glondong. Pada saat ini, biji pala yang berkualitas pula untuk dijadikan minyak atsiri.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM asal Wanayasa Eulis Supriatiningsih mengaku, selama ini buah pala menjadi salah satu produk olahan khas masyarakat di wilayahnya.
"Yang masuk anggota kelompok UMKM kita saja, ada puluhan pelaku usaha yang mengembangkan produk olahan buah pala ini," ujar Eulis.
Eulis menjelaskan, produk UMKM yang dikembangkan kelompoknya itu lebih ke daging dari buah pala. Kebanyakan diolah menjadi camilan, semisal menjadi manisan. Ada juga yang mengolahnya menjadi sirup.
"Kalau bijinya kan jelas buat rempah. Ada juga yang dijadikan minyak. Kalau bijinya sih kebanyak ada yang mengepul untuk dijual keluar. Kalau dagingnya, biasanya diolah menjadi beragam camilan," kata dia.
Menurut dia, keberadaan buah pala di wilayahnya sangat melimpah. Jadi, masyarakat yang bergelut di UMKM produk olahan buah pala tak perlu kesulitan mencari bahan bakunya.
"Alhamdulillah, olahan buah pala dari Wanayasa menjadi salah satu oleh-oleh khas Purwakarta. Bagi yang berminat, bisa mengunjungi toko oleh-oleh di sekitar Wanayasa, atau di Galeri Menong di pusat kota," tambah dia. [ast]