WahanaNews.co | Pada Jumat (21/7/2023) dini hari, suasana mencekam terjadi di Tuban ketika ratusan anggota perguruan silat terlibat dalam perkelahian sesama anggota. Peristiwa ini dipicu oleh kekecewaan mereka karena gagalnya rencana konvoi menuju pusat kota.
Kejadian mengejutkan ini terjadi di Desa Sumber Agung, Kecamatan Plumpang, Tuban, di mana jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Tuban dan Bojonegoro benar-benar lumpuh akibat lautan anggota perguruan silat yang menggunakan sepeda motor dalam konvoi mereka.
Baca Juga:
Pria di Tuban Izin Menginap di Kantor Polisi, Ternyata Baru Membunuh Istrinya
Kericuhan dimulai ketika ratusan anggota perguruan silat dalam konvoi dihadang oleh petugas kepolisian dan anggota TNI. Karena dihentikan oleh petugas, mereka merasa kecewa dan segera melakukan pemblokiran jalan, yang menyebabkan kemacetan mencapai lima kilometer.
Blokade jalan kemudian berubah menjadi bentrokan antara sesama anggota perguruan silat. Ketegangan situasi mereda setelah petugas berhasil mengamankan seorang anggota yang menjadi provokator.
Kapolres Tuban, AKBP Suryono, bersama Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan Dandim 0811 Tuban, Letkol Inf Suhada Erwin, langsung turun tangan memimpin upaya membubarkan aksi blokade jalan. Proses ini memakan waktu hampir dua jam sebelum akhirnya situasi dapat dikendalikan.
Baca Juga:
BMKG Laporkan193 Kali Gempa Susulan di Laut Tuban
"Rekan-rekan ini ingin melakukan konvoi menuju pusat kota, tetapi karena situasi di kota tidak memungkinkan karena kemacetan dan alasan lainnya, kami terpaksa menghentikan aksi mereka. Kami meminta mereka kembali ke rumah masing-masing," ujar Kapolres.
Untuk mencegah bentrokan lebih lanjut, pihak keamanan melakukan penyekatan di berbagai penjuru, termasuk jalur pantura Kecamatan Jenu hingga perbatasan Tuban-Lamongan di Kecamatan Palang dan Widang.
Selain itu, titik kemacetan parah juga terjadi di Kecamatan Plumpang menuju arah Kabupaten Bojonegoro karena penutupan jalan oleh ratusan anggota perguruan silat.
Kejadian ini menunjukkan pentingnya melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap aktivitas kelompok perguruan silat untuk mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di masa depan. [eta]