Dilansir dari ANTARA, banjir sudah mulai surut sekitar pukul 17.40 WIT. Warga juga sudah mulai gotong royong membersihkan sepanjang jalan yang penuh dengan tanah-tanh yang berasal dari selokan dan sungai itu sendiri.
Warga juga telah membersihkan rumahnya masing-masing.
Baca Juga:
Prof. Teddy Leasiwal: Inflasi Tinggi Ubah Perilaku Konsumen dan Pola Belanja Masyarakat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon mendata 81 titik bencana tanah longsor dan banjir periode 19 Juni hingga 6 Juli 2022.
Kejadian bencana tanah longsor di Kota Ambon tersebar di 70 titik dan banjir di 11 titik di empat kecamatan.
Bencana tanah longsor mengakibatkan sebanyak 56 unit rumah terancam longsor, 31 unit rumah rusak akibat tertimbun tanah longsor, rumah tergenang sebanyak 119 unit.
Baca Juga:
Perkara Korupsi, Eks Wali Kota Tual Divonis Satu Tahun Enam Bulan Penjara
Masyarakat terdampak banjir dan longsor sebanyak 217 KK atau 1.005 jiwa.
Selain berdampak pada kerusakan rumah warga, tetapi juga fasilitas umum yakni talud penahan sungai atau tanggul sebanyak tiga titik, talud atau badan jalan di lingkungan pemukiman lima titik, jalan raya empat titik dan satu unit jembatan.
Sementara fasilitas umum yakni Rumah Sakit Oto Kuik terdampak banjir dan satu unit sekolah yakni SD 86/34 yang terdampak longsor.