WahanaNews.co | Sebagian gedung sekolah SMA Negeri 96 Jakarta di Jalan Jati Raya Nomor 40, RT 007 RW 012, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, roboh pada Rabu (17/11/2021) siang.
Bangunan sekolah tersebut sedang direnovasi menyeluruh oleh PT Adhi Karya dan PT Penta Rekayasa sejak dua bulan lalu.
Baca Juga:
Prabowo Tampil Berwibawa di Mata Dunia, Anies: Lawatan Internasional Sangat Produktif!
Renovasi ini merupakan bagian dari program Rehab Total Gedung Sekolah dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Kapolsek Cengkareng, AKP Endah Pusparini, mengatakan, terdapat empat korban luka-luka dalam peristiwa nahas itu.
"Ada empat korban. Tidak ada yang meninggal dunia. Korban luka-luka dibawa ke RSUD Cengkareng," jelas Endah, saat ditemui wartawan di lokasi, Rabu (17/11/2021).
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Kasiops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Sjukri Bahanan, mengatakan, tidak ada korban tertimbun.
Adapun keempat korban merupakan pekerja proyek berinisial A, F, P, dan M.
"Penyebab kejadian diduga akibat terjadi kesalahan konstruksi bangunan (yang sedang dalam proses pembangunan)," kata Sjukri, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (17/11/2021).
Sementara itu, menurut salah satu warga setempat, Annisa (60), ia sempat melihat salah satu pekerja mengalami luka di bagian kepala.
"Ada tadi juga orang yang saya kenal. Kepalanya berdarah-darah. Saya sempat kasih minum juga, habis itu dibawa ke rumah sakit. Ya Allah saya enggak tega. Saya kenal juga, sering makan di warung saya," ujar Annisa.
Sebelumnya, Annisa mengatakan, bangunan sekolah tersebut roboh sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat itu ia mendengar suara gaduh.
"Awalnya ada suara gaduh, saya pikir nurunin besi kayak biasanya. Tapi kok pas saya keluar, ramai. Banyak (petugas proyek) yang keluar," jelas Annisa saat ditemui wartawan di lokasi, Rabu (17/11/2021).
Saat keluar rumah, Annisa melihat puluhan pekerja proyek sudah berhamburan keluar lokasi proyek.
Selain itu, ia mendengar suara orang-orang berteriak minta tolong.
"Saya dengar suara orang teriak-teriak. Minta tolong, 'Tolong saya, tolong saya' gitu katanya. Saya ngeri, jadi saya masuk ke rumah lagi. Saya enggak tega," jelas dia.
Pantauan di lokasi kejadian, bangunan yang belum selesai itu roboh dari lantai dasar hingga lantai empat, di salah satu sisi bangunan.
Puing-puing beton maupun besi bangunan terlihat masih berada di lokasi kejadian.
Namun, pintu gerbang proyek ditutup, awak media dilarang masuk.
Sementara itu, puluhan warga terlihat mengerumuni depan gerbang proyek bangunan sekolah tersebut.
Sejumlah ambulans terlihat berada di sekitar lokasi, termasuk tiga unit pemadam kebakaran dan sejumlah personel.
Proyek konstruksi itu pun dibatasi garis polisi. [dhn]