WahanaNews.co | Polres Tolikara, Papua digempur sejumlah warga dengan senjata tajam dan panah, Senin (19/12) kemarin. Akibat peristiwa itu, satu warga dilaporkan tewas tertembak.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal menjelaskan kasus bermula ketika dua warga berinisial DK dan YB mendatangi Polres Tolikara sekitar pukul 12.28 WIT.
Baca Juga:
Aktivis HAM Esra Mandosir Meninggal Dunia, LP3BH Manokwari Sebut Kematiannya Diduga Tidak Wajar
Kedua warga yang kedapatan mabuk usai mengonsumsi miras itu kemudian memukul salah satu personel jaga dan membuat keributan di Polres Tolikara.
Kamal menyebut saat itu petugas kemudian berupaya mengamankan kedua pelaku pemukulan. Namun, kata dia, petugas yang tengah berupaya melakukan negosiasi justru malah diserang oleh pelaku.
"Saat akan diamankan pelaku mencoba melarikan diri, kemudian personel mencoba bernegosiasi namun kembali mendapat pukulan dari pelaku," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (20/12).
Baca Juga:
Langkah Pengamanan Menjelang Pilkada Serentak, Asistensi Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya
Usai melarikan diri, pelaku kemudian kembali lagi ke Polres Tolikara bersama keluarga dan teman-temannya. Kamal mengaku puluhan orang itu membawa senjata tajam, busur panah, dan batu untuk menyerang petugas.
Ia menyebut pihak Polres Tolikara berupaya membubarkan massa tersebut dengan melakukan tembakan peringatan ke udara dan gas air mata. Namun menurutnya hal itu tidak berhasil dan justru membuat massa menjadi semakin tidak terkendali.
Kamal menyebut massa aksi kemudian melempari petugas dari berbagai arah serta memaksa masuk ke halaman dengan memanjat pagar. Akibatnya, petugas terpaksa mengambil tindakan tegas dengan menembak salah satu pelaku.
"Hal tersebut tidak membuat massa bubar dan malah semakin tidak terkendali dan melempari anggota dari berbagai arah serta memaksa masuk ke halaman dengan memanjat pagar Mako Polres Tolikara sehingga dilakukan tindakan tegas terukur," ujarnya.
Akibat dari kejadian itu, Kamal menyebut satu orang meninggal dunia saat dalam perjalanan evakuasi ke RSUD Wamena. Selain itu, tiga warga dan lima personel kepolisian mengalami luka-luka.
Penyerangan itu juga membuat 4 unit kendaraan dinas milik Polri mengalami rusak dan 5 kaca jendela kantor pecah.
"Para korban baik dari personel Polri maupun warga sudah dibawa ke RSUD Karubaga untuk mendapat penanganan medis," jelasnya.
Lebih lanjut, Kamal menyebut pelaku pemukulan terhadap anggotanya sudah berhasil ditangkap oleh petugas. Ia mengklaim situasi pasca kejadian relatif aman dan kondusif, namun anggota masih melakukan penjagaan di sekitar Mako guna mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan. [eta]