WahanaNews.co | Kepala SD Negeri Kota Baru III Bekasi, Yeti Taryati menyatakan akan menggelar pengajian untuk mendoakan empat siswanya yang meninggal dalam kecelakaan maut truk trailer yang menabrak tiang Base Transceiver Station (BTS) di Jalan Sultan Agung, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (31/8).
"Besok kami pihak sekolah ini akan mengadakan pengajian," kata Yeti kepada Wartawan, Kamis (1/8).
Baca Juga:
Disatroni Polisi Buntut Kecelakaan di Tol Cikampek, Setiawan: Saya Kaget dan Gemetar!
Oleh karena itu, seluruh tenaga pengajar di SDN Kota Baru III tetap masuk seperti biasa. Ia mengatakan berdasarkan mandat dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, kegiatan belajar mengajar siswa SDN Kota Baru III akan dilakukan dari rumah atau pelajaran jarak jauh (PJJ) selama tiga hari.
"Anak-anak dikasih bukan libur sebetulnya tapi belajar di rumah tiga hari disuruh PJJ hari Kamis, Jumat, dan Sabtu," tuturnya.
Yeti merinci keempat siswa yang tewas dalam peristiwa maut tersebut terdiri dari satu orang kelas dua, dua orang kelas lima, dan satu lainnya kelas enam.
Baca Juga:
Penyebab Pasti Kecelakaan Maut Tol Cikampek-Jakarta KM 58 Masih Didalami
"Anak Kota Baru III ada empat orang yang meninggal. Satu orang kelas dua, dua orang kelas lima, satu orang lagi kelas enam. Berarti jumlahnya ada empat, anak muridnya ada empat yang meninggal,"
Yeti menjelaskan saat peristiwa itu terjadi, siswa kelas dua yang masuk sekolah sejak pagi hendak pulang ke rumah. Sementara, siswa kelas lima dan enam tengah istirahat.
"Kebetulan anak kelas dua masuk pagi pergantian pulang. Dia mau pulang, yang siang masuk. Yang anak kelas lima dan anak kelas enam istirahat," ujarnya.
Adapun peristiwa maut itu bermula ketika truk trailer yang membawa besi beton melintas di Jalan Sultan Agung. Truk kemudian menabrak tiang BTS yang berada di depan sekolah.
Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan mengatakan saat kejadian di lokasi ada anak sekolah yang tengah beristirahat.
"Begitu mendekati TKP sini itu tidak terkendali sehingga menabrak tower. Di situ ada anak-anak yang sedang istirahat," kata Aan di lokasi, Rabu (31/8).
Ia mengatakan tiang pun rubuh menimpa para pengguna jalan. Selain itu, juga menimpa pedagang di depan sekolah.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki menyatakan korban tewas dalam kecelakaan maut tersebut berjumlah 10 orang. Empat di antaranya berusia 8-13 tahun. Kecelakaan juga menyebabkan 23 orang mengalami luka-luka.
"Ada empat siswa yang meninggal dunia dan 18 luka-luka. Sementara yang dewasa ada enam orang (meninggal), luka-luka ada lima orang. Itu udah valid datanya," kata Hengki. [afs]