WahanaNews.co | Sejumlah siswa di Kota Tangerang Selatan diimbau agar tidak mengikuti aksi demo mahasiswa hari ini, Senin (11/04/22) di Jakarta.
Imbauan kepada para siswa telah dilakukan beberapa hari sebelumnya, termasuk dengan memberikan surat edaran kepada wali murid.
Baca Juga:
Siswi SMP di Bengkalis Jadi Korban Pemerkosaan Tiga Orang Pelajar SMA Secara Bergilir
Pihak sekolah menegaskan, tak akan memberi toleransi jika ada siswa yang ikut dalam aksi unjuk rasa.
"Jika peserta didik terlibat langsung dalam kegiatan tersebut, maka sesuai tata tertib dan peraturan yang berlaku di sekolah kami akan berikan sanksi keras," kata Kepala Sekolah SMKN 5 Tangsel, Rohmani Yusuf.
Pemberian sanksi itu, lanjut Rohmani, merupakan hasil keputusan internal sekolah agar para siswa lebih fokus pada pembelajaran tatap muka yang telah dimulai 100 persen.
Baca Juga:
Tidak Terima Ditegur, Siswa SMA Hajar Ibu Guru
Meski diberikan bertahap, sanksi tidak naik kelas hingga pemecatan akan diberikan bagi siswa yang melanggar.
"Tahapannya adalah kalau sudah pernah mendapat SP (Surat Peringatan) 1, kita tingkatkan ke SP 2, SP 2 itu sampai dia tidak naik kelas. Lalu SP 3 dia kita keluarkan, kita kembalikan ke orang tuanya," tegas Rohmani.
Pihak sekolah sendiri berkoordinasi dengan para alumni untuk memantau jejaring media sosial siswa. Sebab menurut dia, aktivitas para siswa di luar sekolah digerakkan pula oleh para alumni.
"Kami memantau pertama melalui jejaring media sosial alumni, karena ini sebenarnya anak-anak digerakkan juga oleh aliansi alumni juga aliansi SMK-SMK yang menjadi gabungan, jadi tidak berdiri sendiri," jelasnya.
Sejak pagi, pihak sekolah telah melakukan razia pada tas yang dibawa seluruh siswa. Pemeriksaan berlangsung di tiap kelas yang diisi siswa laki-laki. Sempat didapati 2 batangan besi dari salah satu tas siswa, namun setelah diklarifikasi rupanya batangan besi digunakan untuk praktek sekolah.
"Ternyata itu buat praktek di sekolah," tandasnya. [rsy]