WahanaNews.co | Kasus siswa yang menganiaya gurunya kembali terjadi. Di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, seorang ibu guru SMA Negeri 9 Lasiana Kupang bernama Theresia, jadi korban kekerasan siswanya, Rabu (21/9).
Ironisnya, kasus pemukulan itu terjadi saat jam pelajaran sedang berlangsung di dalam kelas.
Baca Juga:
Ratusan Umat NTT Akan Ikuti Misa Kudus Bersama Paus di Timor Leste
Theresia menceritakan, minggu lalu memberikan tugas kepada seluruh siswa kelas untuk belajar, sehingga hari ini dilakukan evaluasi. Namun tidak seluruh siswa pada minggu lalu mengikuti pelajaran, karena ikut kegiatan pembinaan osis.
Dengan sisa waktu satu jam pelajaran, dia menyuruh siswa untuk membaca kembali tugas yang diberikan. Jika ada yang belum mengerti diperbolehkan untuk bertanya kepadanya. Namun karena tidak ada yang mengajukan pertanyaan, siswa waktu itu digunakan untuk evaluasi materi sebanyak tiga nomor.
"Evaluasi ini sudah sering kita lakukan, karena maksudnya ini supaya mereka ada belajarnya, ada juga evaluasinya. Jadi mereka membaca sekaligus belajar, karena mereka catatan juga tidak ada sama sekali jadi strategi mengajar saya seperti itu," jelas Theresia.
Baca Juga:
Oknum Polisi di Kupang Diduga Mencemarkan Agama saat Jumat Agung Terancam Dipecat
Saat disuruh membaca, dia malah bercerita dengan suara besar dan sibuk sendiri bersama teman sebangkunya. Sehingga Theresia menegur untuk di luar saja jika datang sekolah hanya untuk bermain, sehingga tidak mengganggu siswa lain yang ingin belajar.
"Saya suruh dia buka buku tapi dia tidak mau buka, malah dia suara keras dan bertanya kepada saya halaman berapa dengan wajah sinis. Saat itu saya sedang pegang spidol untuk menulis dan rencana untuk mengetuk dia di kepala, tapi dia tangkis dengan tangan sehingga spidol terlempar," cerita Theresia.
Dia menambahkan, siswa tersebut disuruh untuk menjelaskan kembali materi yang telah diberikan tadi. Siswa itu balik memandangnya dengan wajah sinis lalu bertanya dengan nada kasar halaman berapa.