WahanaNews.co | Situasi keamanan di Kabupaten Intan
Jaya, Papua, terus bergejolak menyusul aksi-aksi penembakan yang dilakukan
kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kapolres
Intan Jaya, Ajun Komisaris Besar I Wayan G Antara, bahkan
menyebut saat ini KKB sudah masuk di kawasan kota.
Baca Juga:
Dalam Situasi Penurunan Ketahanan Pangan, Produksi Padi di Padangsidempuan Naik Drastis
Hal ini
yang kemudian membuat warga dari empat kampung mengungsi ke Kompleks Pastoran
Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai, Distrik Sugapa.
"Warga
mengungsi karena aksi KKB yang tidak hanya mengincar aparat keamanan, namun
juga mereka. KKB sudah menempatkan anggotanya hingga di Sugapa," ujar
Wayan, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (17/2/2021).
Wayan
mengaku, kepolisian sudah menetapkan status keamanan siaga satu karena teror
KKB yang tiada henti.
Baca Juga:
Simak! Ini 4 Tips Menjadi Sosok yang Lebih Sabar dan Tak Mudah Terbawa Emosi
Warga
juga telah diminta untuk tidak lagi beraktivitas pada pukul 17.00 WIT.
"Kami
telah memberikan bantuan makanan dan kebutuhan pokok lainnya bagi warga yang
mengamankan diri di komplek pastoran. Hingga saat ini kami terus mendata, warga
yang berlindung di komplek gereja," tutur Wayan.
Namun,
walau situasi mencekam, warga di Sugapa tetap beraktivitas dari pagi hingga
sore hari.
"Tadi
warga masih jualan," kata dia.
Diberitakan
sebelumnya, warga yang mengungsi di KabupatenIntan Jayaterus
bertambah.
Sampai
Senin (15/2/2021), jumlahnya telah mencapai sekitar 1.000 orang.
Mereka
mengungsi ke Kompleks Pastoran Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai, Distrik
Sugapa.
Ketakutan
jadi korban konflik bersenjata antara aparat keamanan dengan KKB menjadi alasan
warga mengungsi.
"Pengungsi
tambah dari Mamba, dari (sebelumnya) 600 orang lalu tambah dari Mamba sekitar
400-500 orang, jadi sekarang sudah sekitar seribu orang," ujar Adminstator
Diosesan Keuskupan Timika, P Marthen Kuayo, saat dihubungi melalui sambungan
telepon, Selasa (16/2/2021). [dhn]