WahanaNews.co | Bupati Maybrat Bernard Sagrim turut mengecam aksi biadab kelompok separatis teroris (KST) yang menyerang Pos Koramil, Persiapan Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, belum lama ini, hingga menewaskan empat prajurit TNI.
"Pembantaian sesadis ini tidak pernah terjadi di sejarah kami. Kami adapun perang lokal, tetapi tak sesadis ini. Siapa pun orang beragama, agama apa pun dia, jangankan orang beragama, orang yang tidak beragama, binatang sekalipun, tak pernah melakukan tindakan sesadis ini," tegas Bernard dalam keterangannya, seperti dikutip Minggu (5/9).
Baca Juga:
Pasangan MUSA Ajak Masyarakat Jaga Kedamaian, Karel Murafer: Maybrat Butuh Perubahan
Atas insiden ini, Dia pun mengutarakan turut berduka cita kepada jajaran TNI yang kehilangan empat prajuritnya dan berharap penyerangan sadis ini tidak pernah terulang kembali.
"Dan bagi saya, kami tidak pernah melakukan hal seperti itu dalam sejarah kami di kabupaten Maybrat. Saya mengimbau ini pertama dan terakhir pada wilayah hukum kami, dan umumnya pada wilayah Papua barat," ucapnya.
Selain itu, dia mengimbau kepada para masyarakat untuk jangan pernah merasa takut terhadap kedatangan para TNI maupun Polisi, karena kedatangan mereka adalah bentuk pengamanan dari negara.
Baca Juga:
Pasangan "MUSA" Sambangi Posko Dapur Demokrasi Distrik Ayamaru Timur, Warga Sambut dengan Acara Adat Maybrat
Karena tentara polisi masuk ke sini bukan untuk mengejar. Tetapi untuk memastikan kehadiran pemerintah untuk melindungi warga masyarakat," tuturnya.
Atas insiden tewasnya empat personel TNI di Maybrat turut mengundang rasa solidaritas dari pemerintah daerah lainnya. Seperti, Bupati Kabupaten Manokwari Hermus Indou yang ikut mengutarakan belasungkawanya terhadap insiden tersebut.
"Atas nama pemerintah daerah dan seluruh masyarakat kabupaten manokwari menyampaikan turut belasungkawa, duka cita yang mendalam atas peristiwa pembunuhan secara sadis yang dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata," ujarnya.
Dia pun turut mengecam tindakan para kelompok separatis tersebut, pasalnya penyerangan tersebut telah mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya di Provinsi Papua barat.
"Ini adalah tindakan yang sangat biadab, tindakan yang tidak berprikemanusiaan, oleh karena itu pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Manokwari sangat mengecam, kami sangat mengecam," pungkasnya. [dhn]