WahanaNews.co | Gara-gara
cemburu buta, perempuan berinisial LB (46) meregang nyawa di tangan suami
ketiganya, Mardi (41). Mulanya peristiwa ini terungkap dari penemuan mayat
perempuan di sebuah sawah di Dusun Tarue, Desa Buangin, area Kecamatan Sabbang
Selatan, Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada Senin (1/3).
Baca Juga:
Distan Luwu Utara Latih Petani Buat Pupuk Organik di BPP Malbar
Saat ditemukan kondisi korban terbilang mengenaskan. Ada
luka di leher bekas senjata tajam. Mayat perempuan itu kemudian teridentifikasi
merupakan LB.
Polisi pun melakukan pengusutan. Setelah diselidiki,
ternyata sang suami sendirilah yang menghabisi nyawa LB. Mardi pun kemudian
langsung ditangkap.
"Itu kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), pelaku
suami korban sendiri, suami ketiga. Pelaku dan barang bukti parang sudah
diamankan," kata Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Sulsel Kompol Suprianto saat
dimintai konfirmasi, Senin (1/3).
Baca Juga:
Pemkab Luwu Utara Kini Punya Gardu Induk 150 kV, Bupati Ajak Investor Nikmati Listrik Andal
Mardi kemudian diperiksa intensif di Polres Luwu Utara. Dari
pemeriksaan itu, terungkap motif Mardi membunuh sang istri.
Kasat Reskrim Polres Luwu Utara AKP Syansu Rijal
mengungkapkan, Mardi tega membunuh sang istri lantaran cemburu buta. Dia
cemburu lantaran korban bertemu mantan suaminya.
"Rupanya cemburuki terhadap mantan suami istri dan dia
adalah suami ketiga," kata Syansu Rijal saat dimintai konfirmasi, Selasa
(2/3/2021).
Rijal mengatakan, sebelumnya korban memang sempat bertemu
dengan mantan suaminya. Saat itu, korban bermaksud membahas rencana pernikahan
anaknya dari sang mantan suami.
"Tapi karena pertemuan itu pelaku akhirnya jadi
cemburu," katanya.
Sejak pertemuan korban dan mantan suami, pelaku disebut
sempat menahan diri. Namun belakangan, pelaku tak dapat mengendalikan emosi
sehingga dia pun mendatangi korban di sawah. Saat di sawah itulah kemudian
Mardi membunuh sang istri.
"Memang mereka ribut di sana (di sawah), sempat cekcok
dan terjadilah KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) yang menyebabkan korban
meninggal," jelas Rijal. [dhn]