WAHANANEWS.co, Pekanbaru - Seorang mahasiswi bernama Marisa Putri (21) menjadi tersangka setelah menabrak seorang ibu rumah tangga bernama Renti (43) hingga meninggal dunia saat pulang dari dugem bersama teman-temannya.
Saat diinterogasi, ia membuat sejumlah pengakuan mengejutkan, yang membuat orang geleng-geleng kepala. Melansir Detik, berikut adalah pengakuannya.
Baca Juga:
KPK Sebut Risnandar Mahiwa, Pj Wali Kota Pekanbaru Diduga Terima Rp2,5 Miliar
1. Tidak Sadar hingga Diperiksa
Marisa mengaku tidak sadar saat kejadian karena pengaruh minuman keras dan narkoba sepulang dugem bersama teman-temannya. Bahkan saat diperiksa polisi, dia masih belum sepenuhnya sadar.
"Waktu itu saya syok, panik, saya tidak sadar, semuanya ngeblur. Saat diperiksa saya masih belum normal, siang itu saja saya pusing dan belum sepenuhnya sadar," kata Marisa di Mapolresta, Senin (5/8/2024).
Baca Juga:
Pj Wali Kota Pekanbaru Ditangkap KPK, Diduga Kumpulkan Iuran dari OPD
Alasan ketidaksadaran tersebut membuat Marisa memberikan keterangan yang berbeda-beda saat pertama kali diamankan polisi.
"Saya waktu itu belum sadar, saya takut. Jadi saya hanya menyampaikan apa yang ada di pikiran saya, saya merasa tidak ada jalan keluar. Saya tidak ingin masalah saya membawa orang lain, tapi saya rasa semua butuh keterbukaan agar semuanya jelas. Ya sudah kalau mau ketangkep tidak apa-apa," kata Marisa.
2. Tidak Sadar Menyeret Korban
Pengakuan lain dari Marisa adalah dia nekat pulang dari room Karaoke KTV Sago di Hotel Furaya karena merasa sudah setengah sadar. Namun, tiba-tiba dia merasa linglung dan hilang ingatan saat berada di Jalan Nangka. Dia mengaku tidak menyadari telah menabrak orang hingga menyeret korban di jalan raya.
"Dari Furaya itu saya keluar setengah sadar, hilang ingatan itu saat di Jalan Nangka. Saya tidak sadar ada orang terseret, bahkan saat menabrak itu saya tidak merasa menabrak kalau tidak diingatkan ojol," katanya.
3. HP Tereset
Marisa juga mengaku tak menyangka korban seketika tewas di lokasi. Hal itu membuatnya panik dan berusaha menghubungi teman-temannya. Namun saat itu HP nya tak dapat digunakan karena tereset.
"Saya enggak nyangka korban meninggal. Itu Hp ke risert, aku enggak bisa telephone siapa-siapa karena panik dan sudah 3 jam-an baru bisa masuk lagi ke Hp hubungin teman saya," kata Marisa.
4. Hobi Minum Alkohol dan Menggunakan Narkoba
Mahasiswi tersebut juga mengaku bahwa dia memang suka minum minuman keras dan menggunakan narkoba jenis ekstasi saat dugem.
"Sebenarnya saya tidak suka pakai narkoba, tapi waktu itu teman saya mengajak dan bilang, 'makanlah sedikit'. Saya awalnya menolak, tapi akhirnya saya makan sedikit bersama teman-teman. Kondisi ruangan gelap, jadi saya tidak tahu apakah mereka makan atau tidak," katanya.
Di dalam room karaoke tersebut, Marisa merasa bosan dan memutuskan untuk pulang lebih dulu, meninggalkan 5 temannya yang berinisial O, G, T, R, dan V.
"Saya sudah muak di sana, makanya saya pulang. Teman saya mengantar ke bawah, di situ ada O, G, T. Ada R dan seorang cewek lagi yang saya tidak tahu," kata wanita asal Kebun Durian, Kampar tersebut.
Dia juga mengaku minum miras hingga lebih dari 5 gelas dan sudah terbiasa minum alkohol.
"Saya minum lebih dari 5 gelas. Saya biasanya hanya minum alkohol, dan saya bisa mengontrol diri. Seminggu sekali biasanya minum di AW dan HW bersama teman-teman, mereka tidak kuliah, teman sebaya kami," tegas Marisa.
5. Mengganti Urine dengan Air
Marisa juga sempat menukar urinenya dengan air untuk mengelabui polisi saat dites. Polisi pun mencurigai mahasiswi tersebut.
"Saat kejadian, karena mencurigakan, kami minta cek urine. Itu sempat diganti dengan air," kata Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Alvin, Senin (5/8/2024).
Akhirnya, Marisa diminta untuk melakukan tes urine ulang dan baru diketahui bahwa dia positif narkoba.
"Tes urine yang kedua baru menunjukkan hasil positif. Kami melihat kondisi pelaku setengah sadar setelah diamankan di lokasi," imbuh Alvin.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]