WahanaNews.co | Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid menyambangi tokoh Papua Thaha Alhamid dan Pastor Jhon Jonga. Dalam pertemuan itu, Yenny Wahid minta para tokoh memupuk perdamaian di tanah Papua.
Kunjungan Yenny Wahid ini sekaligus napak tilas perjuangan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam menanam dan memupuk perdamaian di Papua. Yenny Wahid yang juga putri Gus Dur ini berharap agar kedua tokoh penting itu dapat terus menjalin persatuan dan perdamaian di Papua.
Baca Juga:
Yenny Wahid Nyanyikan Yel-Yel 'Ambil Bansosnya, Coblosnya Tetap Nomor 3' pada Kampanye Akbar
"Tren tantangan sistem demokrasi saat ini di antaranya adalah perlakuan represi antar-sesama kelompok masyarakat sehingga, sangat perlu adanya upaya lebih untuk menanamkan nilai-nilai perdamaian kepada masyarakat," ujar Yenny Wahid dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (1/10/2021).
Kedua tokoh perjuangan Papua, baik Jhon Jonga maupun Thaha Alhamid dikenal bersahabat dengan Gus Dur, sehingga Yenny Wahid merasa perlu untuk mengunjungi keduanya di tengah upaya mereka memberikan solusi bagi problematika yang terjadi di tengah masyarakat Papua.
Pertemuan tersebut berlangsung di rumah masing-masing tokoh Papua, Kamis (30/9) malam. Pertemuan itu berlangsung hangat.
Baca Juga:
Yenny Wahid Yakin Ganjar Pimpin Debat, Pamer Gelar He for She
Thaha Alhamid menyambut gembira kedatangan Yenny Wahid. Thaha pun mengenang Gus Dur sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat Papua.
"Gus Dur tidak bisa dipisahkan dari Papua. Ia ada di dalam hati semua masyarakat Papua," ujar Thaha dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (1/10/2021).
Semasa hidupnya, Gus Dur memang dikenal sebagai tokoh humanis yang mempersatukan bangsa. Salah satu perjuangan Gus Dur saat menjabat sebagai Presiden RI ke-4 ialah mengembalikan nama Papua yang sebelumnya dinamakan Irian Jaya.
Sebagaimana diketahui, di era orde baru, penyebutan Papua adalah hal yang dilarang. Pemerintahan Soeharto kala itu mengidentikkan Papua dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Masih lekat di ingatan Thaha yang juga tokoh perjuangan Papua, kala itu Gus Dur memberinya sebuah kado yang setelah dibuka berisi bendera pusaka Merah Putih.
Dalam pertemuan dengan Yenny Wahid itu, Thaha mengungkapkan sejumlah potensi konflik yang dihadapi Papua saat ini.
"Perlu usaha lebih untuk memperkuat perdamaian antarsesama masyarakat di Papua," kata Thaha.
Seusai mengunjungi Thaha, Yenny Wahid juga bertemu dengan Pastor John Jonga. Dalam pertemuan tersebut, John Jonga menerangkan bahwa tantangan warga Papua sangat kompleks, tidak terkecuali di bidang pendidikan.
"Perlu sekali memperbanyak fasilitas pendidikan untuk memupuk dan menanamkan nilai-nilai dasar perdamaian kepada warga Papua sejak dini," kata John Jonga. [dhn]