WAHANANEWS.CO, Semarang - Kabar duka datang dari Universitas Negeri Semarang (Unnes). Seorang mahasiswa bernama Arkhan Saiid Faqih ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di kawasan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu pagi (12/11/2025).
Korban yang tercatat sebagai mahasiswa S-1 Fakultas Teknik Sipil angkatan 2024 itu diduga meninggal karena sakit setelah sebelumnya sempat bermain game bersama rekannya pada malam hari sekitar pukul 23.00.
Baca Juga:
Kepala Terbungkus Lakban, Diplomat Muda Kemlu Ditemukan Tewas di Kamar Kos Menteng
Menurut hasil pemeriksaan dari UPT Puskesmas Gunungpati, Arkhan diduga meninggal dunia akibat penyakit asam lambung yang kambuh.
Kepala SPKT Polsek Gunungpati, Aiptu Sih Muladi, membenarkan bahwa tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Kalau keterangan awal dari dokter Puskesmas, meninggal karena penyakit, dimungkinkan karena sakit asam lambung. Kemudian ditemukan jam delapan pagi, atau dua jam setelah meninggal,” ujar Muladi.
Baca Juga:
Gandeng BNN Jateng, 10.928 Mahasiswa Baru Unnes Jalani Tes Urine
Ia menambahkan bahwa korban masih sempat bermain game bersama teman satu kosnya pada malam sebelumnya sebelum ditemukan tak bernyawa keesokan paginya.
“Tidak ada tanda kekerasan pada korban. Dimungkinkan asam lambung. Semalam masih bermain game dengan rekannya sampai jam 11 malam,” katanya.
Meski tidak ditemukan unsur kekerasan, keluarga korban tetap meminta agar jenazah Arkhan dilakukan visum untuk memastikan penyebab kematiannya.
Saat ini, jasad Arkhan Saiid Faqih telah dibawa ke Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh tim Inafis Polrestabes Semarang.
“Dari Polsek sudah selesai, sekarang kami serahkan ke Inafis Polrestabes,” ucap Muladi.
Peristiwa meninggalnya Arkhan bukanlah kasus pertama yang terjadi di kalangan mahasiswa tahun ini.
Beberapa bulan sebelumnya, seorang mahasiswi Universitas Hasanuddin (Unhas) bernama Moudita Hernanda Puri juga ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Jalan Sahabat, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis malam (1/5/2025).
Moudita yang merupakan mahasiswa Program Studi Sosiologi FISIP Unhas angkatan 2020 asal Palu, Sulawesi Tengah, ditemukan tak bernyawa setelah tiga hari tidak bisa dihubungi oleh teman-temannya.
“Kami konfirmasi bahwa benar telah ditemukan (meninggal dunia) seorang mahasiswa Unhas program studi Sosiologi Angkatan 2020 atas nama Moudita Hernanda Puri,” kata Kepala Bidang Humas Kantor Sekretariat Rektor Unhas, Ishaq Rahman.
Kematian Moudita pertama kali diketahui setelah seorang temannya bernama Ananda Pratiwi curiga karena korban tidak membalas pesan selama beberapa hari.
“Pada sore hari sekitar pukul 17.45, rekan korban yang bernama Ananda Pratiwi mendapat informasi dari teman lain bahwa korban sudah tiga hari tidak dapat dihubungi,” ujar Ishaq.
Teman-teman korban kemudian memutuskan untuk membuka kamar kos Moudita yang dalam keadaan tidak terkunci.
“Dengan dibantu oleh penghuni kos lain, mereka membuka pintu kamar korban yang dalam keadaan tidak terkunci,” lanjut Ishaq.
Setelah pintu terbuka, korban ditemukan sudah tak bernyawa dalam posisi terlentang di atas tempat tidur. “Korban ditemukan dalam keadaan terlentang, sudah tidak bernyawa, di tempat tidur. Kondisi tubuh agak membengkak dan sudah mengeluarkan bau busuk,” jelasnya.
Tim Inafis Polrestabes Makassar bersama Dokpol Polda Sulsel kemudian melakukan olah TKP dan pemeriksaan lebih lanjut.
“Identitas korban, Moudita Hernanda Puri, umur 23 tahun,” kata Kapolsek Tamalanrea Kompol Muhammad Yusuf dalam keterangan tertulis.
Dari penyelidikan awal diketahui bahwa Moudita sempat mengeluhkan kondisi kesehatannya dan sering mengalami sesak napas, namun belum sempat mendapat perawatan medis sebelum meninggal dunia.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]