WahanaNews.co | Polda Papua tingkatkan intensitas patroli di berbagai wilayah Jayapura khususnya di jam-jam rawan setelah penangkapan Gubernur Lukas Enembe selaku tersangka dugaan gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo mengatakan penebalan personel dilakukan untuk mengamankan objek vital guna mengantisipasi adanya kericuhan.
Baca Juga:
Polda Papua Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan Ke–79
Dia mengatakan total ada tiga kompi Brimob dan dua kompi tambahan dari personel gabungan TNI-Polri yang disiagakan untuk pengaman tersebut.
"Jumlah personel tambahan kekuatan dua kompi gabungan dan polda masih men-standby-kan kompi siaga untuk antisipasi hal-hal yang akan mengganggu kamtibmas," kata Benny kepada wartawan, Selasa (10/1).
"Yang disiagakan tiga kompi Brimob," imbuhnya.
Baca Juga:
Personil Polsek Ilu Korban Penyerangan OTK di Puncak Jaya Dirawat Intensif di RS Bhayangkara Polda Papua
Benny menjelaskan salah satu sorotan utama pengamanan adalah objek-objek vital nasional di Bumi Cenderawasih itu.
"Direktif dari Kapolda Papua IJP Mathius D Fakhiri melalui Karoops KBP I Ketut Widjatmika akan meningkatkan pengamanan terhadap objek vital nasional dari personel polda dibantu aparat TNI di bawah kendali kapolres," ujarnya.
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhri sebelumnya mengatakan sempat terjadi aksi pelemparan oleh sejumlah pendukung Lukas Enembe ke Mako Brimob Kotaraja.
Menurutnya aksi itu terjadi lantaran mereka tidak puas dengan penangkapan yang dilakukan oleh KPK.
"Tentunya kalau ketidakpuasan karena dibawa ke situ, ya ada, mereka lempar-lempar," jelasnya.
Mathius mengatakan petugas sempat menembakan gas air mata untuk membubarkan massa aksi tersebut. Ia menyebut saat ini situasi di Mako Brimob Kotaraja sudah berangsur kembali normal.
Selain itu, Polda Papua juga telah menangkap dua orang massa aksi yang melakukan provokasi pelemparan ke Mako Brimob.
"Tadi yang lempar-lempar di Brimob tadi ada dua orang yang kita amankan. Sudah diamankan. Situasi di depan Brimob sudah kembali mulai normal," jelasnya.
Pengamanan gedung KPK
Sementara itu, Mabes Polri mengaku siap memberikan pengamanan di markas KPK di Jakarta Selatan buntut penangkapan Lukas Enembe.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan penyiagaan personel di kawasan tersebut akan dilakukan apabila nantinya ada permintaan dari lembaga antirasuah.
"Iya menunggu permintaan dari KPK. Polri pasti akan back up pengamanan bila diperlukan," ujarnya dilansir dari CNNIndonesia.
Lukas Enembe diproses hukum oleh KPK lantaran diduga telah menerima suap dan gratifikasi senilai miliaran rupiah.
Dia belum ditahan KPK lantaran selalu mangkir saat dipanggil penyidik.
Sebvelumnya, KPK baru menahan Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka dalam kasus dugaan suap terkait dengan proyek infrastruktur di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua. [rgo]