WahanaNews.co | Bus pariwisata milik PO Gandos Abadi bernomor polisi AD 1507 EH mengalami kecelakaan tunggal di ruas Jalan Imogiri-Dlingo, sekitar Bukit Bego, Pedukuhan Kedungbuweng, Kelurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2) sekitar pukul 14.00 WIB.
Ditlantas Polda DIY pada Senin (7/2), akan menerjunkan tim traffic accident analysis untuk mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan maut yang menyebabkan 13 nyawa melayang.
Baca Juga:
Korban Tewas Kecelakaan Bus Rosalia Indah Bertambah Satu Orang
Wadirlantas Polda DIY AKBP Hendra Gunawan mengatakan bahwa pihaknya sudah menerjunkan personel memeriksa secara manual keterangan dari saksi-saksi terkait kecelakaan tersebut.
"Kami juga akan menurunkan tim traffic accident analysis untuk membuktikan secara scientific penyebab kecelakaan. Nantinya tim bisa memberikan animasi proses penyebab kecelakaan," kata Wadirlantas Polda DIY AKBP Hendra Gunawan di Mapolres Bantul, Minggu (6/2).
Hendra menjelaskan jika tim tersebut baru akan diturunkan pada Senin (7/2). Alasannya pada Minggu (6/2), cuaca tak mendukung karena hujan deras dan malam hari.
Baca Juga:
Kecelakaan Tol Batang, Kondektur Rosalia Indah Turut Jadi Korban Tewas
Hendra menambahkan selain ditangani oleh Polres Bantul bekerjasama dengan Dirlantas Polda DIY, kecelakaan maut ini juga akan melibatkan Korlantas Mabes Polri. Rencananya tim dari Korlantas Mabes Polri ini akan tiba pada Senin (7/2).
"Besok dari Kakorlantas Polri juga akan hadir melakukan inspeksi kejadian kecelakaan itu supaya hasilnya komprehensif sehingga mengetahui penyebab kecelakaan itu," kata Hendra.
Sebuah bus pariwisata yang berisikan rombongan dari Sukoharjo, Jawa Tengah mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Imogiri-Dlingo, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2) sekitar pukul 14.00 WIB. Kecelakaan ini merenggut nyawa 13 orang dan 44 orang mengalami luka-luka.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan, kecelakaan terjadi pada bus pariwisata milik PO Gandos Abadi asal Sukoharjo dengan plat nomor AD 1507 EH. Kecelakaan diduga karena ada masalah pada pengereman.
"Total 13 orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini. 4 Orang di antaranya meninggal dunia di TKP. Selain itu ada 44 orang yang mengalami luka-luka baik ringan hingga berat," kata Ihsan.
Ihsan mengatakan, bus dikemudikan oleh sopir bernama Ferianto (35) asal Sukoharjo, Jawa Tengah. Sopir, sambung Ihsan, ikut meninggal dunia.
"Bus dikemudikan oleh Ferianto. Sopir diketahui turut menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan ini. Sopir teridentifikasi meninggal dunia di RSUD Panembahan Senopati," tutur Ihsan.
Ihsan menceritakan, kecelakaan bermula saat bus dari Tebing Breksi akan menuju ke Hutan Pinus Mangunan. Sesampainya di area Bukit Bego yang berada di Jalan Imogiri-Dlingo, bus sebenarnya sudah sempat mengalami masalah.
Ihsan menyebut, saat akan menuju tanjakan, bus diketahui tidak kuat menanjak. Sopir bus kemudian berinisiatif untuk menurunkan penumpang dan menaiki tanjakan dengan pelan-pelan.
"Saat usai tanjakan, kemudian penumpang naik lagi. Setibanya diturunan bus diduga mengalami gangguan pada fungsi pengereman sehingga bus melaju diturunan dan sempat oleng. Bus kemudian menghantam tebing yang ada di sisi utara," terang Ihsan.
Ihsan menerangkan, bus yang berisi rombongan karyawan dan keluarga sebuah perusahaan konveksi di Sukoharjo, Jawa Tengah ini dalam rangka acara family gathering di tiga tempat yaitu Tebing Breksi, Hutan Pinus Mangunan dan Pantai Parangtritis.
"Ada dua rombongan bus. Bus pertama sudah duluan ke tujuan Hutan Pinus Mangunan. Sementara bus kedua yang kecelakaan ini," ungkap Ihsan.
Para korban merupakan warga Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto. Camat Polokarto, Heri Mulyadi mengatakan, bus pariwisata tersebut membawa rombongan karyawan pabrik konveksi PT Adiva yang sedang berwisata ke sejumlah obyek di Yogyakarta.
"Iya betul, yang mengalami kecelakaan di Bantul itu warga Mranggen," ujar Heri saat dihubungi wartawan.
Kendati demikian, dirinya belum mengetahui berapa jumlah dan nama korban yang terlibat kecelakaan tersebut. Pihaknya masih menunggu informasi resmi dati kepolisian.
Terpisah, Kepala Desa Mranggen, Darmadi pun membenarkan jika peristiwa kecelakaan yang terjadi di Bantul tersebut merupakan warga Desa Mranggen. "Itu para karyawan pabrik konveksi milik Mas Agus. Karyawannya ada yang juga berasal dari luar Desa Mranggen," jelas dia.
Pihaknya juga masih menunggu kabar resmi bersama keluarga korban dan masyarakat. Warga bersama aparat kini menunggu pengiriman jenazah para korban. Namun pihaknya juga belum mengetahui kapan jenazah korban dan korban selamat lainnya akan dipulangkan.
"Kalau jumlah korban yang meninggal berapa kita belum tahu. Kita masih menunggu data validnya," kata dia. [qnt]