WahanaNews.co | Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan saat ini pihaknya tengah melaksanakan sejumlah proyek pengelolaan sampah kategori intermediate treatment facility (ITF). Ia berharap pembangunan proyek-proyek ITF itu dapat rampung dalam waktu tiga tahun.
"Kita sekarang sedang buat ITF, mudah-mudahan tiga tahun ke depan kita punya tempat pengelolaan sampah yang modern seperti negara-negara maju lain di dunia," ujar Riza di M Bloc Space, Jakarta Selatan, Rabu (29/6) malam.
Baca Juga:
RSUD Cengkareng Gelar FKP, Paparkan Pengembangan Pelayanan Kesehatan
Riza mengatakan saat ini sudah ada kontrak untuk tiga proyek pembangunan ITF, yakni ITF layanan wilayah Barat, ITF layanan wilayah Timur, dan ITF layanan wilayah selatan. Menurut Riza tiga ITF ini masing-masing mampu menampung 1.500 hingaa 2.000 ton sampah per hari.
Riza yang juga dikenal sebagai Ketua DPD Gerindra DKI itu meyakini bahwa ITF jadi salah satu solusi pengelolaan sampah di Jakarta. Pasalnya, menurut dia, saat ini sampah ri Jakarta mencapai 7.800 ton per hari yang dikirim ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi.
"Tingginya (timbunan sampah) sudah 40 meter, konon seperti 16 lantai bangunan. Luar biasa di situ. Luasnya tidak kurang dari 100 hektar, dan semuanya harus segera diatasi, caranya dengan pengelolaan sampah modern," ujar Riza.
Baca Juga:
Sesuai Perintah Kapolri : Polda Riau Ungkap 171 Kasus Narkoba
"Jadi kalau kita ke negara lain, di Amerika, Eropa, Jepang, Korea, ITF tuh ada di tengah kota. Bersih sekali," imbuhnya.
Selain tiga ITF yang diungkap Riza tersebut, DKI juga berencana membangun proyek ITF Sunter. ITF Sunter direncanakan mampu mengolah sampah sebanyak 2.200 ton per hari dan mengubah sampah menjadi daya listrik sebesar 35 megawatt per jam.
Proyek ITF Sunter itu prosesi peletakan batu pertamanya telah dilakukan Gubernur DKI Anies Baswedan pada 20 Desember 2018 silam. Namun, kekinian proyek itu mandek karena belum mendapat investor.