WahanaNews.co | Diketahui, warga di daerah kelurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menemukan jasad seorang anak di saluran irigasi, kemarin.
Bocah enam tahun ditemukan sudah tidak bernyawa, warga Banggan menemukan Gading pada pukul 15.30 WIB.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Berkomitmen Wujudkan Three Zero HIV/AIDS pada Tahun 2030
“Peristiwa seorang anak meninggal dunia akibat hanyut dan tenggelam di saluran irigasi,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana melalui keterangan singkat, Jumat (21/1/2022).
Gading bermain di irigasi bersama teman satu dusun, bernama Farid yang masih usia empat tahun. Gading bermain sampai turun ke irigasi yang sedang penuh air.
Anak itu sempat menitipkan sandal pada Farid sebelum turun ke air.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Himbau Masyarakat Waspadai Tawaran Penipuan Terkait CPNS
Farid meninggalkan Gading dan pulang sambil membawa sandal milik Gading.
Orangtua dari Gading mengetahui kabar anaknya bermain di saluran irigasi dari Farid yang mengantar sandal yang dititipkan Gading padanya.
Orangtua korban mencari korban di lokasi Gading bermain di irigasi, tapi tidak ketemu. Warga dusun sebelah menemukan bocah malang itu sekitar pukul 15.30 WIB.
Warga setempat mengevakuasi korban dari irigasi, namun kondisinya sudah tidak bernyawa.
“Tidak berselang lama, ada kabar bahwa di saluran irigasi atau selokan Dusun Banggan telah ditemukan korban anak dalam kondisi sudah meninggal dunia,” kata Jeffry.
Anak itu lantas dilarikan pulang ke rumahnya di Blimbing. Satu jam kemudian, Polsek Sentolo menerima laporan tentang adanya orang hanyut dan tenggelam ini. Polisi dan petugas dari Puskesmas I Sentolo segera datang ke rumah korban.
Petugas Puskesmas memeriksa jasad Gading. Mereka memastikan bocah itu tewas karena tenggelam dalam air.
“Tidak ada tanda luka dan tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban meninggal karena tenggelam di air. Jenazah dikembalikan ke keluarga,” kata Jeffry. [bay]