"Kalau mau datang langsung mendadak juga boleh. Kalau dilihat, pesertanya tidak kurang dari 200 orang hari ini," bebernya.
Publikasi ini dilakukan melalui pamflet, share konten lewat whatsapp, sosialisasi lewat LKK, RT dan RW, karang taruna, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Baca Juga:
Polsek Rajadesa Monitoring Kegiatan Donor Darah di Desa Sinarbaya Ciamis
"Kita juga pasang spanduk di 10 titik wilayah Tamansari. Lokasinya kami pilih yang strategis agar bisa dilihat oleh masyarakat," imbuhnya.
Dalam kegiatan ini, lanjut Dadang, turut melibatkan peran dari anak muda. Sebab peran anak muda penting untuk regenerasi membangun wilayah.
"Kita libatkan peran para pemuda bersama para pengurus, sehingga tidak akan kehilangan figur. Jadi anak muda itu harus banyak karya," katanya.
Baca Juga:
Progam TJSL, PLN NTT Berikan 145 Kantong Darah untuk Rumah Sakit
Sementara itu, salah seorang warga Aat Sulamet (73), yang datang mendonor mengungkapkan, dirinya telah rutin donor darah sedari usianya muda. Meski sempat beberapa waktu berhenti, ia kembali ikut serta dalam kegiatan sosial ini.
"Biasanya dulu di perusahaan tempat kerja. Tiap donor darah selalu bisa lolos, yang penting jaga kesehatan dan makanannya juga," ucap Aat.
Salah satu cara yang Aat lakukan, yakni menjaga kesehatan dengan rutin mengikuti gerak jalan bersama rekan-rekannya, bahkan sampai ke Lembang. [rsy]