“Presiden berharap Maret 2026 pembangunan fisik sudah selesai dan bisa operasional. Bukan sesuatu yang mudah, tapi harus dilakukan,” katanya lagi.
Koperasi, tambahnya, juga tidak sekadar aktivitas simpan pinjam lagi. Saat ini tengah didorong masuk ke sektor industri, produksi dan perkreditan.
Baca Juga:
Kick Off Hari Pers Nasional 2026 Banten Siap Digelar
“Presiden memang ingin meluruskan jalan, dimana sistem dan praktik ekonomi selama beberapa dekade belakangan diserahkan pada mekanisme pasar bebas. Sekarang negara hadir mengatur pasar mengembalikan sistem dan praktik ekonomi sebagaimana diamanatkan konstitusi yang disemangati Pasal 33 UUD 1945, yakni ekonomi Pancasila,” rincinya.
Untuk itu menteri mengaku tidak mungkin berjalan sendiri. Pers, dalam hal ini PWI harus berjalan seiring untuk mewujudkan cita-cita mulia itu.
Ferry sendiri mengaku memiliki kedekatan batin dengan PWI, karena ayahandanya juga wartawan yang tergabung dalam PWI Jaya. “Ayah saya pengelola Berita Indonesia, yang selanjutnya pecah menjadi Berita Yudha dan Berita Buana,” katanya.
Baca Juga:
PWI Pusat Ingatkan Jurnalis Tak Terjebak Copy Paste dan Hoaks di Era Teknologi
Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, mengapresiasi kesediaan menteri meluangkan waktu dan menerima silaturahmi rombongan pengurus yang dipimpinnya.
“Memang, kami melihat kementerian koperasi ini mendapat tugas khusus, kementerian yang saat ini menjadi salah satu backbone, yang diharapkan presiden bisa konsolidasi dengan mendirikan koperasi di seluruh desa dan kelurahan. Ini jelas tidak mudah, dan pasti sangat berat,” kata Cak Munir, sapaan akrab direktur utama Kantor Berita Antara itu.
Tentu butuh kolaborasi dengan sejumlah pihak, termasuk pers. “Saat ini PWI juga dalam posisi ingin turut serta berkontribusi proses pembangunan yang tengah dijalankan,” katanya.