WahanaNews.co | Ahmad Munjizun (32) pria asal Desa Batunyala, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan sosok yang menginspirasi.
Ia berhasil mendapatkan gelar doktor usai menyelesaikan pendidikan S3 di North Carolina State University Amerika Serikat (AS).
Baca Juga:
Gubernur Khofifah Raih Gelar Doktor (HC) Bidang Ilmu Ekonomi dari Universitas Airlangga
Pria yang kerap dipanggil Jizun ini menjadi sorotan usai video pidatonya di acara wisuda viral di media sosial baru-baru ini.
Dalam video tersebut Jizun mengisahkan bahwa dirinya merupakan peternak yang berasal dari desa terpencil di Indonesia.
"Saya datang dari Indonesia, dari sebuah desa kecil, di pulau kecil bernama Lombok. Sebagai seorang anak, saya tumbuh memelihara binatang, kuda poni, dan sapi," ujar Ahmad Mujizun dikutip Instagram lagi.viral Selasa (30/05/2023).
Baca Juga:
PP Muhammadiyah Siap Cetak 1.000 Doktor
Jizun mengaku tidak pernah membayangkan akan meraih gelar doktor dalam hidupnya, terlebih di salah satu kampus terbaik di Amerika Serikat.
Padahal, kata dia, awalnya tidak memiliki kemampuan berbahasa Inggris. Namun, karena rasa percaya, doa dan kerja kerasnya lah, Jizun berhasil membuktikan bahwa dia mampu berdiri di sana dan meraih gelar tersebut. Gelar yang selama ini tak pernah ia bayangkan akan diraih dalam hidupnya.
"Hari ini adalah bukti bahwa kerja keras dan kegigihan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan semakin baik. Menghasilkan sesuatu yang kamu tidak pernah bayangkan dalam hidupmu," ungkap Jizun.
Lebih lanjut, pria kelahiran 1992 itu terlihat cukup haru saat menyampaikan pidatonya. Dia juga tampak tak kuasa membendung air mata. Dia mengaku senang memiliki teman yang sudah dianggap seperti keluarga.
"Tinggal jauh dari rumah, aku tidak punya keluarga di sini, tapi aku punya teman yang aku anggap keluarga, mereka di situ," kata Jizun sambil menunjuk ke arah teman-temannya.
"Terima kasih atas pundak kalian untukku menangis saat aku down. Aku tahu bahwa laki-laki mestinya tidak menangis, tapi saat ini aku ingin menangis," sambungnya.
Ia juga tidak lupa mengucapkan terima kasih untuk orangtua dan seluruh saudaranya yang berada di Indonesia. Menurutnya, tanpa dukungan mereka semua hal yang ia dapat di hari itu mustahil akan terjadi.
"Dan terakhir motivator dan inspirator terhebat dalam hidupku, yang selalu ada untukku tidak peduli seperti apa aku, tidak peduli seberapa buruk diriku, walau pun mereka tidak di sini secara fisik, mereka sedang memantau dari Indonesia, Ibu dan Ayahku dan semua saudaraku, keluargaku, terima kasih banyak banyak, telah mendukungku dan mengantarkanku di titik ini dan menjadikan diriku hari ini. Tanpa kalian, aku tidak akan berada di sini, hari ini," tutup Jizun.
[Redaktur: Zahara Sitio]