WahanaNews.co | Program MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) membuka seleksi tahap wawancara untuk calon penerima beasiswa non-gelar perguruan tinggi luar negeri yang diikuti 192 peserta pada Kamis.
"Ada 56 orang yang memilih program studi ke negara Arab, sementara 136 lainnya memilih program studi ke negara ASEAN, serta Amerika Serikat, Inggris, dan Australia," kata Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag Ahmad Zainul Hamdi di Jakarta.
Baca Juga:
Kemenag Sultra Tekankan Pentingnya Integritas ASN dalam Pelaksanaan Tugas dan Pengabdian
192 peserta itu terdiri atas 107 peserta untuk jenjang S1, 78 jenjang S2, dan tujuh orang untuk jenjang S3. Wawancara dilakukan secara daring (dalam jaringan).
Proses wawancara, menurut dia, dilakukan oleh para dosen yang ahli di bidangnya. Panitia telah menghadirkan empat dosen psikologi serta 17 dosen/akademisi yang mumpuni dalam bidang akademik, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris.
"Hasil seleksi wawancara ini akan diumumkan pada 15 Juli 2023," jelas dia.
Baca Juga:
Kanwil Kementerian Agama Sulteng Buka Pendaftaran Seleksi Petugas Haji Tahun 2025
Dari 192 peserta, kata dia, saat ini ada delapan mahasiswa S1 yang telah mendapatkan Conditional Offer dari Columbia University AS yang merupakan salah satu Ivy Leagues Universities di USA.
"Conditional Offer menunggu hasil wawancara saat ini. Secara syarat bahasa, mereka sudah memenuhi syarat IELTS standar 7.0," ujarnya.
Ivy League adalah sebuah asosiasi yang terdiri dari 8 universitas Amerika Serikat. Istilah "Ivy League" mempunyai konotasi kesempurnaan akademis dan elitisme akademis. Anggotanya juga sering disebut Ancient Eight (Delapan Sekolah Lama).
Sementara itu Kasubdit Pengembangan Akademik Diktis Kemenag Abdullah Faqih mengatakan peserta yang dinyatakan lolos akan mengikuti Bimtek dan Pre-Departure Orientation.
Tujuannya, memfasilitasi penempatan perguruan tinggi tujuan di luar negeri dan mempersiapkan keberangkatan ke luar negeri.
Faqih mengakui bahwa saat ini ada tantangan untuk memastikan mahasiswa berhasil mendapat LOA dari kampus tujuan, akomodasi, dan visa. Namun, pihaknya masih mengupayakan agar hal itu bisa segera diselesaikan.
"Jika semua lancar, kami upayakan agar bisa berangkat 28 Agustus 2023," tutupnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]