WahanaNews.co, Jakarta – Evania Marisa Rumbobiar adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhan yang berhasil diwisuda bersama 573 mahasiswa lainnya.
Evania tak menyangka dirinya bisa lulus dari Universitas Pertahanan (Unhan) pada wisuda yang baru digelar beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Kejati Sulteng Sita Uang Rp3 Miliar, Terkait Kasus Korupsi Lab FK Universitas Tadulako
Ia merupakan mahasiswi asal Manokwari, Papua Barat, salah satu dari 75 mahasiswa kedokteran yang diwisuda di Unhan. Perjuangan Evania bisa lolos Fakultas Kedokteran Unhan, penuh lika-liku dan pertimbangan matang.
Evania adalah anak tukang ojek dan pedagang kecil-kecilan. Ia memiliki tujuh saudara yang harus dibiayai oleh orangtuanya.
"Sejak kecil saya bermimpi ingin menjadi dokter. Tetapi apakah hal itu bisa terwujud? Nyali saya ciut sekali," cerita Vania di acara wisuda Unhan 2024, melansir Kompas.com.
Baca Juga:
Ini 5 Tips Memilih Fakultas Kedokteran dengan Tepat
Vania menceritakan bahwa biaya kuliah kedokteran yang tinggi sempat membuatnya hampir putus asa.
Menurut Vania, perekonomian keluarganya akan cukup terbebani jika harus membiayainya kuliah kedokteran.
"Saya tak mungkin membebani orangtua saya, papa saya bekerja sebagai tukang ojek dan memiliki tujuh orang anak," kata Vania.
Ibu Evania kemudian memcari cara bagaimana ia bisa melanjutkan kuliah tanpa harus membebani kedua orangtuanya.
"Saya paham akan hal itu. Tetapi saya punya satu harapan dan saya pu berusaha. Saat itu saya mengejar beasiswa afirmasi daerah Papua," kata perempuan kelahiran Jombang tahun 2001 ini.
Saat Vania mendaftar beasiswa ini, bersamaan dengan pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.
"Harapan saya seolah hancur, saya sedih. Tetapi secercah harapan muncul, Unhan membuka beasiswa penuh salah satunya untuk masuk Kedokteran," kata Evania.
Saat mengikuti seleksi Unhan, ia harus meminjam laptop kepala sekolah. Dengan segala usaha yang dijalani, ia berhasil lolos bersama 300 calon mahasiswa lainnya. Pada saat itu, ada sekitar 60.000 pendaftar yang mengikuti seleksi.
"Ini kebanggaan saya, sangat luar biasa. saya tidak perlu memikirkan orangtua harus membayar biaya saya selama kuliah. Sebab di Unhan, semua gratis. Ada asrama, bahkan kami digaji," kata dia.
Kehilangan dua saudara selama kuliah Selama menempuh kedokteran di Unhan, beberapa ujian dialami Evania.
Kedua saudaranya yaitu kakak dan adiknya meninggal dunia. Adiknya meninggal dunia pada tahun kedua pendidikannya dan kakaknya pada November 2023. Padahal, kakak Evania yang sudah antusias ingin mengikuti wisudanya di Unhan.
"Kakak saya sudah menyusun segala agenda dengan sempurna untuk merayakan wisuda dan keluarga datang semua," katanya sambil menangis.
Namun Tuhan berkehendak lain, rencana tersebut pun berubah total dan ayahnya hanya bisa melihat wisuda secara online.
"Teruntuk keluarga kami semua yang ada di sini, maupun yang mengikuti secara online, kami menyayangi kalian semua," kata Vania.
Diketahui, Vania sendiri merupakan salah satu dari total 573 mahasiswa yang diwisuda di Unhan tahun 2024 ini yang terdiri dari program sarjana Kedokteran 75 orang, Magister 454 orang dan Doktoral 17 orang.
"Ini bukan akhir melainkan awal. Tak peduli seberat apapun, kami akan terus tegar dan tetap teguh," pungkasnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]