WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi meluncurkan Program Akselerasi Akses dan Mutu Pendidikan Tenaga Medis, sebuah inisiatif untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di bidang kesehatan.
Menteri Kemdiktisaintek, Brian Yuliarto, menyampaikan bahwa program ini menjadi bagian dari langkah percepatan untuk mewujudkan visi AstaCita yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya melalui penguatan kolaborasi dalam sistem kesehatan akademik.
Baca Juga:
Mensos Tegaskan Seleksi Sekolah Rakyat Harus Bebas Suap dan Nepotisme
"Pendidikan tinggi harus berorientasi pada akses, mutu, relevansi, dan dampak sesuai misi AstaCita. Kita perlu menghasilkan tenaga medis yang berkualitas dan hilirisasi riset yang berkontribusi untuk peningkatan sistem pelayanan kesehatan," ujar Brian dalam peluncuran program di Graha Diktisaintek, Gedung D Kemdiktisaintek, Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Brian juga menjelaskan bahwa kementeriannya telah membentuk jaringan kerja sama antar perguruan tinggi dalam sistem kesehatan akademik.
Selain itu, dibentuk pula satuan tugas (satgas) yang bertugas mempercepat distribusi dan pemenuhan kebutuhan dokter serta dokter spesialis mulai tahun 2025.
Baca Juga:
Skandal Korupsi Program Digitalisasi, Eks Mendikbud Nadiem Dicegah ke Luar Negeri
Satgas tersebut akan melaksanakan sejumlah quick wins dengan fokus pada tiga pendekatan utama:
Membuka program studi baru dan meningkatkan kapasitas penerimaan mahasiswa untuk pendidikan dokter spesialis dan subspesialis melalui kemitraan antarlembaga pendidikan tinggi;
Menempatkan residen senior di rumah sakit pendidikan yang menjadi prioritas;