WahanaNews.co, Jakarta - Asia Tenggara (ASEAN) pada umumnya dan Indonesia pada khususnya adalah wilayah yang sangat potensial di mata dunia. Termasuk dalam pandangan negara Amerika Selatan, Venezuela.
Duta Besar Venezuela untuk Indonesia, Radames Gomez Azuaje pada kuliah umum bertema 'ASEAN: a Strategic Priority for Venezuela' di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) memaparkan bila Indonesia beserta negara-negara di kawasan Asean adalah rekan potensial bagi Venezuela untuk berbagai hal.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Karena itu, negara dengan nama lengkap Republik Bolivaria Venezuela tersebut menurut Azuaje, memiliki beberapa strategi prioritas untuk mengembangkan kerjasama antar kawasan. Sebab, Venezuela memprediksi bahwa di masa depan ASEAN tidak hanya akan menjadi pemain di tingkat regional semata, tapi akan masuk dalam skenario internasional.
"ASEAN merupakan kawasan penting bagi Venezuela. Karena itulah pendekatan ke ASEAN adalah hal penting. Ada beberapa hal yang strategis bagi Venezuela berkaitan dengan hubungannya dengan ASEAN seperti untuk mendiversifikasi hubungan internasionalnya, mempromosikan keanekaragaman dunia, memperkuat kerjasama Selatan-Selatan, meningkatkan potensi kerja sama dan bisnis di berbagai bidang," papar Duta Besar Venezuela untuk Indonesia, Radames Gomez Azuaje, Rabu (25/10/23).
"Venezuela dan ASEAN juga bisa berbagi prinsip dan gagasan untuk mencari berbagai persamaan yang pada akhirnya bisa menjadi sebuah alternatif untuk menghadapi tindakan-tindakan pemaksaan sepihak dan untuk mendiversifikasi pasar," lugas Azuaje.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
Penguatan kerja sama ini, menurut Azuaje, sangatlah penting untuk memperdalam hubungan ekonomi dan politik. Karena saat ini potensi pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara sangatlah besar didorong oleh perdagangan dan investasi.
"Untuk bidang bisnis, ada beberapa hal yang bisa dikembangkan bersama seperti peningkatan di sektor perdagangan, energi, finansial dan perbankan, hingga yang berkaitan dengan food security," jelasnya.
"Lebih dari itu semua, Venezuela dan ASEAN bisa berbagi prinsip dan gagasan. Karena, seperti halnya ASEAN, Venezuela juga merupakan negara yang selalu mempromosikan dialog, terbuka dan inklusif," tegas Azuaje.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kaprodi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Moestopo, Nadirah, pada kesempatan tersebut, Nadirah menjelaskan bila hubungan antara Indonesia dan ASEAN dengan Venezuela bisa memberi titik cerah pada dunia di mana perbedaan wilayah, bahasa, dan kultur bukan menjadi penghalang terjalinnya persahabatan.
"Persahabatan antara Indonesia dan ASEAN dengan Venezuela dibangun dengan asas kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguatkan. Dengan asas-asas tersebut, kami yakin bila kedua belah pihak mampu bergandeng tangan untuk bisa maju dan berkembang bersama," jelas Nadirah.
Sementara itu, Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, yang diwakili oleh Wakil Rektor I, Prof. Dr. Budiharjo, memaparkan jika kerja sama Indonesia, ASEAN dan Venezuela sangatlah penting. Diharapkan dengan kerja sama yang erat, banyak negara-negara di kawasan selatan bisa beranjak dari negara berkembang menjadi negara maju.
"Dan ke depan kami juga berharap kerja sama antara Indonesia, ASEAN dan Venezuela ini bisa ditingkatkan lagi, terutama pada sektor pendidikan. Karena kami percaya, salah satu kunci kemajuan bangsa adalah pendidikan. Dengan pendidikan yang berkualitas, sebuah bangsa bisa bangkit dan bergerak menjadi lebih baik," kata Prof. Budiharjo.
Di tempat yang sama, Ketua Pembina Yayasan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Yayasan UPDM), Alya Diva Putri menegaskan bila sejak didirikan, Universitas Moestopo memang sudah mempromosikan keterbukaan dan inklusifitas. Prinsip dan ide yang sama seperti yang dipegang oleh Venezuela.
"Universitas Moestopo didirikan oleh Pahlawan Nasional, Mayor Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. Moestopo yang semasa hidupnya selalu menjunjung tinggi toleransi dan pluralisme. Semoga semangat kesetaraan dan keterbukaan yang dikobarkan Universitas Moestopo dan Venezuela ini bisa ditularkan ke berbagai belahan dunia lain. Kami percaya dan berharap dengan kerja sama ini kita bisa mewujudkan dunia yang lebih baik bagi generasi masa depan," pungkasnya.
[Redaktur: Sandy]