Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi DKI Jakarta, Ir. Sutrisno Iwantono, memaparkan bagaimana sektor pariwisata harus memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih personal dan inovatif.
"Dan digitalisasi dalam pariwisata dinilai sebagai jalan keluar dari tantangan pascapandemi," lugasnya.
Baca Juga:
Keluarga Natasya Hutagalung Minta Pelaku Disiram Air Keras atau Penjara Seumur Hidup
Ada pun Ketua Bidang Kajian Transportasi di Institut Supply Chain & Logistik Indonesia menyoroti pentingnya digitalisasi dalam rantai pasok dan logistik.
"Transformasi digital dianggap mampu meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing nasional," tegas Ivan Kristianto Singgih.
Acara yang dipandu oleh Freysa, mahasiswi semester 1 Program Studi Manajemen Komunikasi, dan dimoderatori oleh Lila Muliani, Sekretaris Program Studi Hospitality & Pariwisata sukses menciptakan partisipasi aktif dari mahasiswa dan dosen, baik secara luring maupun daring, serta membuat suasana diskusi yang interaktif. Sebanyak empat penanya terbaik mendapatkan hadiah menarik dari panitia, yang semakin memotivasi peserta untuk berpartisipasi aktif.
Baca Juga:
Mudik Gratis Sumut: Kado Natal & Tahun Baru untuk Mahasiswa & Difabel
Hadir pula tokoh penting dari Institut STIAMI, termasuk Wakil Rektor I Dr. Euis Komalawati, Wakil Rektor III Dr. Diana Prihadini, serta Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Manajemen Dr. Nur Fitri Rahmawati.
Kehadiran para akademisi ini menunjukkan komitmen kuat Institut STIAMI dalam mendukung mahasiswa untuk menjadi individu yang adaptif, kreatif, dan inovatif di tengah tantangan teknologi dan digitalisasi.
Melalui kuliah umum ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mengaplikasikan teknologi serta inovasi digital dalam bidang komunikasi, pariwisata, dan logistik. Selain itu, acara ini menjadi ruang untuk menggali ide dan solusi kreatif guna menghadapi tantangan global.