"Namun itu tetap pilihan, tetap belum diwajibkan semuanya, tetap bertahap sebetulnya, jadi kami tetap kawal sekolah-sekolah ini karena prinsipnya paham dulu siap dulu dan kurikulum merdeka ini disesuaikan dengan kesiapan satuan pendidikan jadi tidak pukul rata semuanya," katanya.
Kurikulum merdeka yang mentransformasi pembelajaran dengan membuat anak bahagia serta menikmati pembelajaran ini, kata dia, dirancang untuk bisa ditetapkan dalam situasi seminim apapun.
Baca Juga:
Kemendikbudristek: Kurikulum Merdeka Siap Jadi Kurikulum Nasional pada 2024
"Karena kita sebelum menerapkan kurikulum ini kita harus berangkat dari karakteristik dan persoalan-persoalan yang ada di daerah. Ini yang kita lihat karena fokus kepada siswa supaya mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrah dan potensi mereka," ungkapnya.
Untuk penerapan kurikulum merdeka di Jawa Barat, Zulfikri menambahkan bahwa terjadi peningkatan cukup signifikan berkat turut aktifnya komunitas-komunitas belajar dan komunitas pengajar yang sudah banyak mempelajari secara mandiri melalui platform Merdeka mengajar.
"Kami dorong sebetulnya belajar secara mandiri dengan berkelompok gitu kan di masing-masing itu akan lebih bisa rasa memiliki itu lebih tinggi daripada menerima sosialisasi satu arah, itu yang kita harapkan," tutupnya.
Baca Juga:
Mengenal Kurikulum Pendidikan Indonesia dari Masa ke Masa
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.