WahanaNews.co, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, menerima gelar Dr. HC kesepuluh dari Universitas Tunku Abdul Rahman (UTAR) di Selangor, Malaysia, Senin (2/1/2023).
M. Prananda Prabowo putra kedua Megawati Soekarnoputri mengapresiasi perguruan tinggi dalam dan luar negeri yang memberi anugerah gelar doktor kehormatan kepada Megawati.
Baca Juga:
Megawati Soekarnoputri Ziarah Ke Makam Korban Pengepungan Leningrad di Rusia
Prananda, yang merupakan Ketua Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital DPP PDIP menyampaikan hal itu usai memantau pemberian gelar dari Universitas Tunku Abdul Rahman (UTAR) di Selangor, Malaysia.
Menurut dia, gelar Dr. HC kesepuluh bagi Megawati itu merupakan kebanggaan bagi keluarga Megawati dan PDIP.
Mas Nanan, demikian Prananda disapa, mengatakan berbagai gelar Dr HC untuk Megawati merupakan bentuk pengakuan perguruan tinggi terhadap kiprah perempuan yang memimpin Indonesia pada periode 2001-2204 itu.
Baca Juga:
Rumor PKB Beralih Dukung Anies di Pilgub Jakarta, Ini Respons AHY
Prananda menambahkan atensi perguruan tinggi Indonesia dan mancanegara kepada Megawati adalah wujud apresiasi atas perjalanan politik dan pesan-pesan Megawati yang disampaikan ke publik selama ini.
"Ibu Megawati memiliki jejak panjang di pentas politik Indonesia. Atas pengabdiannya selama ini mendorong sejumlah perguruan tinggi memberikan gelar kepada beliau. Tentunya PDI Perjuangan bangga atas gelar doktor kehormatan ke-10 ini. Kami mengucapkan berterima kasih," ujar Prananda, mengutip ANTARA, Senin (2/10/2023).
Prananda menyebutkan dalam beberapa tahun ini, Megawati memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan dan gizi anak di Indonesia. Termasuk dalam mengurangi angka stunting di berbagai wilayah.
"Ibu Megawati berulang kali menekankan soal penanganan stunting. Dalam kapasitas sebagai Ketua Umum, Ibu Megawati terus mengingatkan kepala daerah dan pejabat di pusat untuk mengurusi soal gizi ibu hamil, bayi, hingga balita. Karena hal ini penting untuk keberlanjutan kemajuan sebuah bangsa," kata Prananda.
[Redaktur: Alpredo Gultom]