WahanaNews.co | Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) menggandeng Baznas setempat menjaring 1.000 mahasiswa kurang mampu di daerah tersebut untuk diberikan bantuan biaya pendidikan di perguruan tinggi melalui program beasiswa Masa Depan Jakarta (MDJ).
Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Timur Achmad Salahudin di Jakarta Timur, mengatakan penjaringan ribuan mahasiswa kurang mampu untuk diberikan beasiswa tersebut saat ini telah masuk pada tahap seleksi wawancara.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
“Semua tahapan-tahapan sudah dilaksanakan dan saat ini sedang tahap wawancara. Untuk tahun ini jumlah pendaftar ada 1.200 peserta, namun kuota yang disiapkan 1.000,” ujar Achmad, Rabu (13/9/2023).
Menurut Achmad, dari 1.200 pendaftar tahun ini, hanya 1.000 orang yang akan terjaring. Sedangkan 200 orang lainnya akan disiapkan mengisi kuota pada tahun berikutnya, namun masih harus mengikuti seleksi.
Dia menyampaikan beasiswa MDJ merupakan program dari Baznas DKI Jakarta dan telah dijalankan di Pemerintah Kota Jakarta Timur sejak empat tahun lalu.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Pemerintah akan memberikan bantuan biaya kuliah sebesar Rp6 juta dalam setahun.
Kata dia, antusiasme mahasiswa yang melalukan pendaftaran untuk mendapat beasiswa tersebut cukup tinggi.
Namun, kuota yang disediakan tidak berbeda dengan tahun 2022, yakni 1.000 orang.
“Pemerintah membantu ekonomi masyarakat kurang mampu. Program ini memberikan Rp6 juta setiap tahun. Setelah itu mereka akan diseleksi lagi, bisa mendaftar sampai selesai kuliah,” jelas dia.
Ia menambahkan, mahasiswa yang bisa mengakses beasiswa tersebut wajib ber-KTP Jakarta Timur dan berasal dari keluarga kurang mampu.
Sedangkan untuk lokasi kuliah, pemerintah setempat membebaskan para penerima berkuliah dimana saja.
Dia berharap setelah para pendaftar dinyatakan lolos, dapat berkontribusi dan berperan aktif atau menjadi agen-agen membantu Baznas dalam optimalisasi zakat di Jakarta Timur.
“Minimal mereka bisa menjaring UPZ (Unit Pengumpul Zakat) di masjid, mushala dan di seluruh sektor yang ada,” ucapnya.
Sementara itu, Staf Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas (Baznis) Jakarta Timur Anas Abi Anzah mengatakan para peserta dalam pendaftaran dimulai seleksi administrasi dengan melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu, Surat Keterangan Mahasiswa, Transkrip Nilai, dan Surat Keterangan Bersedia Aktif dan Berkontribusi.
Dia juga mengatakan bahwa pengumuman hasil tes wawancara akan disampaikan pada minggu ketiga di September 2023.
Pengumuman tersebut merupakan hasil akhir penentuan kelulusan para pendaftar beasiswa tersebut.
Anas menambahkan selain akan mendapatkan bantuan dana pendidikan, mahasiswa yang dinyatakan lolos beasiswa tersebut akan dilakukan pembinaan agar bisa menjadi agen Baznas (Baznis) dalam menyosialisasikan zakat di masyarakat.
“Para mahasiswa yang lulus akan jadi agen Baznas (Baznis) di Jakarta Timur untuk menyosialisasikan bersedekah dan mengajak masyarakat untuk ikut menunaikan zakat di Baznas mulai dari kelurahan hingga kecamatan,” tutup Anas.
[Redaktur: Zahara Sitio]