WahanaNews.co | Kasus kematian mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Jurusan Sastra Rusia Universitas Indonesia (UI) Muhammad Naufal Zidan karena urusan pinjaman online atau pinjol mendapat sorotan dari seorang pengamat sosial.
Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati mengatakan kejadian yang menimpa mahasiswa UI terkait kasus pinjol kembali mengingatkan kita bahwa pentingnya pendidikan (literasi) tentang pengelolaan keuangan. Masih di tahun ini ada kasus mutilasi yang motifnya juga karena pinjol.
Baca Juga:
Pertamina Goes to Campus 2025 Siap Jelajahi Lebih dari 10 Kampus Ternama Indonesia
"Sederet kasus seperti bunuh diri oleh ibu dan anak ataupun bunuh diri tunggal yang di latar belakangi oleh kasus hutang terus menghiasi pemberitaan media media kita. Atau bahkan sumber konflik dan perpisahan dalam keluarga akibat urusan keuangan," ujar Devie kepada media, Senin (7/8/2023).
Menurut Devie, tidak heran di banyak negara maju, sebut saja Amerika Serikat, Inggris, Jepang misalnya, anak-anak mereka semenjak usia 3 tahun sudah diperkenalkan dengan konsep keuangan.
Di sana, kata Devie, anak-anak mulai diajarkan soal dari mana sumber sumber uang, bagaimana cara mengelola uang.
Baca Juga:
Gali Potensi Pulau Panggang dan Pulau Pramuka, Universitas Indonesia Gelar FGD SDGs di Kepulauan Seribu
"Bahwa di AS anak usia 6 tahun sudah didorong belajar “menghasilkan uang” setelah pulang sekolah untuk mendapatkan uang tambahan," jelasnya.
Devie menambahkan pengetahuan tentang keuangan bukan hanya sekedar menabung atau yang sekarang lagi “trend” investasi misalnya. Tetapi lebih luas dari itu, ialah bagaimana anak anak kita tumbuh dengan nilai nilai kerja keras, mampu mengelola "syahwat keinginan” yang tanpa batas.
Devie berharap semoga hal ini dapat menjadi salah satu jalan keluar jangka panjang untuk mencegah terjadinya kasus kasus kekerasan hingga kematian terus bergulir.