WahanaNews.co | Sebanyak 100 pelajar di Jakarta Barat dibekali pemahaman dan kesadaran tentang bahaya tawuran pada kegiatan dialog interaktif yang diikuti 100 pelajar.
Mewakili Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, Asisten Pemerintahan, Firmanudin Ibrahim mengatakan bahwa tawuran pelajar merupakan masalah serius yang dapat merugikan negara dan individu.
Baca Juga:
Dua Teman Korban Siswa SMKN Semarang yang Tewas Ditembak Polisi Masih Trauma
Tawuran dapat menyebabkan korban jiwa, salah sasaran serta mengganggu keharmonisan hubungan antara siswa di sekolah.
"Banyak faktor yang mempengaruhi tawuran pelajar dan sudah memakan korban jiwa," ujar Firmanudin, di Ruang Ali Sadikin, Kantor Wali kota Jakarta Barat, Selasa (22/10/2024).
Dikatakan Firmanudin, Pemprov DKI Jakarta memiliki anggaran yang cukup besar untuk jaring pengaman sosial bagi warga DKI Jakarta.
Baca Juga:
Duduk Perkara Pelajar SMK Tewas Ditembak Polisi di Semarang
Jaring pengaman sosial itu meliputi berbagai bentuk bantuan sosial (bansos), salah satu diantaranya program bantuan pendidikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Mahasiswa Unggul (KJMU).
"Untuk itu, kita perlu bersyukur. Beruntung siswa Jakarta karena mendapatkan kemudahan dan fasilitas pendidikan dari Pemprov DKI, berupa KJP, KJMU kemudian KJS. Namun, pemerintah DKI Jakarta akan mencabut fasilitas itu bila terbukti tawuran, narkoba, judi online dan sebagainya," tuturnya.
Kepala Suban Kesbangpol Jakarta Barat, Muhamad Matsani mengatakan dialog interaktif pencegahan tawuran diikuti sebanyak 100 siswa perwakilan dari 20 SMA/K di Jakarta Barat.