WahanaNews.co | Sektor pendidikan menjadi kunci sukses dalam penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas.
"Peranan pendidikan sangat besar dan sangat penting untuk menyiapkan SDM Indonesia," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito dalam keteranganya yang dikutip dari Antara, Senin (13/2/2023).
Baca Juga:
Dudung: Era Presiden Prabowo, Momentum Kebangkitan Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045
Ia menjelaskan, pada saat ini pemerintah terus mengoptimalkan program pembangunan SDM sebagai program prioritas menuju Indonesia Emas 2045.
"SDM menjadi tulang punggung untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Pendidikan harus di manfaatkan supaya bisa menjawab SDM seperti apa yang diharapkan dan mewujudkan kualitas daya saing secara nasional atau secara global," tuturnya.
Terlebih lagi, kata dia, Indonesia memiliki modal besar, di mana saat ini masa bonus demografi jumlah penduduk usia produktif sangat dominan.
Baca Juga:
Kadin: Pemimpin Solo Masa Depan Harus Pahami Masalah untuk Kesejahteraan Masyarakat
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa untuk mewujudkan pendidikan secara menyeluruh dalam rangka mewujudkan generasi emas, tidak hanya bisa bertumpu pada pendidikan di sekolah.
"Untuk itu diperlukan sinergitas mulai dari pendidikan sekolah, pendidikan keluarga, dan pendidikan masyarakat, semuanya harus bisa berjalan dengan baik," katanya.
Pendidikan sekolah, kata dia, memberikan bekal pendidikan formal dan pelajaran dasar. Selain itu, sekolah juga bisa memberikan pendidikan keahlian dan keterampilan
Sementara pendidikan keluarga memberikan nilai, norma, keteladanan, dan budi pekerti pada anak. Kemudian, pendidikan masyarakat, kata dia, menanamkan tata cara bersosialisasi, adat istiadat, dan norma susila yang berlaku di lingkungan sekitar.
Ia menekankan, bahwa sinergi pendidikan sekolah, pendidikan keluarga, dan pendidikan masyarakat harus bisa selaras dan berjalan dengan baik
"Terutama di tengah era digital dan digitalisasi teknologi yang saat ini terus berkembang, sinergi dari pendidikan sekolah, pendidikan keluarga, dan pendidikan masyarakat harus diperkuat guna melindungi anak-anak dari kemungkinan adanya konten-konten negatif," tandasnya. [Tio/Antara]