Kesehatan mental itu, kata Junaedi adalah bagaimana membangun kesehatan diri anak-anak secara fisik maupun psikis sehingga mereka siap menghadapi persoalan apapun di dunia ini.
“Jadi anak-anak sekarang kita arahkan dengan teknik problem-solving,” tegas Junaedi.
Baca Juga:
Kapolres Jakarta Barat Diduga Alergi Terhadap Wartawan, Menghindar Saat Soroti Isu Terkini
Ia juga menambahkan di tahun 2024 mendatang, pihaknya telah menyiapkan program Jaksa Masuk Sekolah Luar Biasa (SLB) bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri Jakarta Barat yang dipimpin Hendri Antoro selaku Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Barat.
“Kajari Jakbar sangat respek atas program ini karena mereka yang sekolah di SLB kan obyek hukum juga. Prinsipnya the power of partnership dengan semua stakeholder mulai dari Polres, Kejari, wartawan dan semua pihak yang terlibat dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat,” ungkap Junaedi.
Hal lainnya, lanjut Junaedi, Sudis Pendidikan akan terus memberikan atensi kepada keluarga yang mempunyai anak disabiltias atau berkebutuhan khusus, terutama bagi keluarga miskin.
Baca Juga:
dr Siti Nadia Tarmizi Minta Kader PKK Lakukan Hal Ini untuk Mencegah Stunting
“Kami akan selalu hadir memberikan layanan pendidikan untuk anak-anak disabilitas atau berkebutuhan khusus di Jakarta Barat,” tegasnya.
Kemudian, dalam hal the power leadership, Junaedi juga akan terus memberikan atensi kepada seluruh sekolah agar menjaga dana-dana operasional yang bersumber dari APBN dan APBD lewat Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP).
“Kita ingatkan kerja benar dan jaga integritas,” tegas Junaedi akan terus melakukan audit dana-dana tersebut secara rutin bekerjasama dengan inspektorat wilayah maupun provinsi.