WahanaNews.co | Cara menanam padi yang baik sangat penting diketahui oleh para petani guna meningkatkan hasil produksi padi setiap masa panen datang karena permintaan beras yang tidak pernah menurun. Hal ini membuat para petani harus melakukan berbagai hal untuk menghasilkan panen padi yang melimpah.
Penanaman padi dengan cara yang tepat dan benar merupakan langkah awal menuju kesuksesan bertani. Setidaknya ada tiga jenis gaya penanaman padi tersebut. Apa saja?
Baca Juga:
Pemkab Pasaman Targetkan Produksi Padi 205.627 Ton di Tahun 2025
Berikut ini jenis gaya penanaman padi yang bisa dilakukan petani :
1. Tanam Muda
Baca Juga:
Pemkab Malinau Apresiasi Keberhasilan Kelompok Tani Rurum Kei Hasilkan 9,4 Ton Padi
Bibit sudah bisa di pindah tanam setelah 10 – 15 hari setelah semai ( HSS). Semakin muda umur bibit yang di pindah tanamkan ke lahan maka diharapkan tingkat stress bibit akan semakin sedikit, selain itu dengan tanam bibit muda tanaman akan lebih cepat beradaptasi dan memiliki jumlah anakan yang lebih banyak.
Berkaitan dengan jumlah anakan ada berbagai faktor penentu selain tanam bibit muda antara lain : tingkat kesuburan tanah. Pembenaman sisa-sisa jerami kedalam tanah mampu meningkatkan kesuburan tanah tetapi penting juga untuk melakukan pengomposan sisa-sisa jerami dan kotoran ternak sehingga tanah menjadi lebih subur.
Manfaat tanam bibit muda antara lain mengurangi stagnasi pertumbuhan setelah tanaman pindah tanam, pertumbuhan akar cepat/dalam sehingga tanaman menjadi tahan rebah, umur panen lebih cepat, tanaman lebih sehat sehingga hasil akan meningkat.